Harga Emas Minggu & Bulan Lalu Dan Arah Kedepannya

866

(Vibiznews-Commodity) Harga emas terus ditarik oleh faktor-faktor dari luar seperti dolar AS yang kuat dan pasar saham AS yang dinamis menciptakan sentimen pasar yang menyukai “risk-on” berkelanjutan. Pada hari Jumat minggu lalu, para trader dan investor membeli emas dengan harga yang lebih tinggi namun kekuatan dolar AS yang sama besarnya menihilkkan realisasi keuntungan dari emas.

Menurut Kitco Gold Indeks, emas spot sempat diperdagangkan turun $10 pada hari Jumat minggu lalu. Penyelidikan yang lebih seksama menemukan kekuatan dolar AS yang menciptakan badai senilai $5.30 yang menurunkan harga emas dan perdagangan emas menghasilkan kenaikan harga sebesar $5.20.

Sekalipun ada tekanan jual terhadap dolar AS, dia hanya mengalami sedikit penurunan sebesar 2% selama dua minggu perdagangan yang terakhir. Nilai dari indeks dolar AS masih mengalami keuntungan sekitara 6% sejak angka terendah pada bulan Februari dimana indeks dolar AS ditutup pada 88.20

Dengan selesainya perdagangan pada hari terakhir bulan Agustus pada hari Jumat minggu lalu, harga emas telah turun selama lima bulan berturut-turut. Selama waktu yang sama juga, indeks dolar AS telah naik selama empat bulan terakhir berturut-turut. Pada kenyataannya, bulan Maret adalah satu-satunya bulan pada tahun ini yang mana indeks dolar AS mengalami penurunan.

Selama waktu yang sama, saham AS diperdagangkan mencapai rekor tertinggi, menciptakan salah satu dari pasar “bullish” yang terkuat, dan karenanya memberikan sentiment pasar yang “risk-on”.

Pertumbuhan yang kuat pada saham AS yang diikuti dengan menguatnya dolar AS telah memberikan tekanan yang sangat besar kepada harga emas. Emas telah kehilangan nilainya sebesar $150 sejak bulan April tahun ini ketika emas diperdagangkan pada ketinggian diatas $1,365 per ons.

Dengan tingginya kemungkinan untuk Federal Reserve meneruskan kebijakan moneter normalisasi quantitative-nya, kemungkinan dolar AS akan tetap kuat dan mengalami keuntungan sepanjang sisa dari tahun ini. Ditambah lagi dengan reaksi harga emas yang suam-suam sepanjang tahun ini yang disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik, faktor-faktor ini bisa terus memberikan beban yang berat terhadap harga emas sepanjang sisa tahun ini.

Harga emas berpegang teguh pada “support” yang kritikal diatas $1200 per ons, namun menurut sebagian analis, masih berat untuk menaikkan harga emas dengan metal berharga ini mengalami kerugian bulanan yang terbesar dalam lima tahun terakhir.

Bulan Agustus khususnya adalah bulan yang keras bagi metal kuning dengan harga emas jatuh ke kerendahan selama satu setengah tahun pada awal bulan. Sementara harga emas sekarang telah naik dari kerendahannya pada bulan Agustus, pasar emas masih berada pada tren turun yang signifikan dengan emas berjangka Comex bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1,210 per ons, turun sekitara 2% sejak akhir bulan Juli. Pasar emas mengalami kerugian terburuk sejak tahun 2013 dengan harga emas turun 10% dalam lima bulan terakhir.

Para analis mencatat bahwa pasar emas tetap tergantung pada dolar AS. Indeks dolar AS terus diperdagangkan dekat ketinggian selama satu tahun, mengetes “resistant” kritikal sedikit dibawah 95. Sampai sentimen di dalam dolar AS berubah, para analis melihat metal kuning akan terus berjuang.

Lukman Otunuga, research analyst di FXTM mengatakan,”Dengan dolar AS didukung oleh sentimen bullish terhadap ekonomi AS dan ekspektasi yang meningkat terhadap kenaikan tingkat bunga, outlook bagi emas masih tetap condong turun”.

Justin McQueen, market analyst di DailyFx.com memperingati di dalam laporannya pada hari Jumat minggu lalu bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan global bisa terus mendukung dolar AS. Di dalam interview dengan Bloomberg, Presiden Donald Trump berkata bahwa dia ingin mengenakan tambahan $200 miliar di dalam tarif atas barang-barang impor Cina.

Para analis mencatat bahwa dolar AS telah mendapatkan keuntungan dari retorika perang dagang belakangan ini disebabkan karena para investor berpikir pertumbuhan ekonomi AS yang kuat akan membantu Amerika mengatasi potensi badai ekonomi apapun. “Karenanya, pembelian dolar AS bisa mengatasi permintaan terhadap emas, yang akan membuat level psikologis $1200 per ons berada pada resiko tertembus. Keprihatinan akan perang dagang kembali berada pada pikiran para investor, membawa kabar buruk bagi kenaikan harga emas,” kata McQueen.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here