(Vibiznews-Forex) EUR/USD terus diperdagangkan disekitar 1.1600, menempel kepada rentang yang terkenal. Pasangan mata uang ini menikmati sentimen pasar yang bagus pada hari Selasa sampai suatu laporan bahwa Cina meminta otorisasi dari WTO untuk membalas sanksi perdagangan atas Amerika Serikat yang menguatkan dolar AS. Sampai sejauh ini, Amerika Serikat belum mengumumkan implementasi dari tarif yang baru terhadap Cina, atas barang-barang Cina senilai $200 miliar.
Selain itu, pada hari Rabu kemarin, pasangan mata uang EUR/USD kembali bergerak naik setelah rilis data Producer Price Index AS bulan Agustus dan meningkat keatas 1.1600 dan sempat menyentuh ketinggian harian pada 1.1620.
USD kehilangan kekuatannya dilatar-belakangi oleh penurunan 0.1% dari PPI bulan Agustus ditengah perkiraan akan naik 0.2%. Indeks dolar AS turun dari 95.20 menjadi 94.89 dan imbal hasil surat berharga AS bergerak turun. Matauang “emerging market” juga naik terhadap dolar AS.
EUR/USD bergerak didalam rentang antara 1.1600 dan 1.1570 selama berjam-jam sebelum menembus keatas. Sejauh ini pasangan matauang ini bertahan dipuncak 1.1600 didukung oleh melemahnya dolar AS dan menuju kearah kenaikan tiga hari berturut-turut. Penutupan diatas 1.630 akan menjadi yang tertinggi sejak 30 Agustus.
Pasar sedang menancapkan gas menuju event-event besar pada hari Kamis ini.
European Central Bank mengurangi skema pembelian obligasinya pada akhir bulan menjadi €15 miliar dari sebelumnya €30 miliar dan berniat untuk mengakhiri pembelian pada akhir tahun ini. Draghi dan kawan-kawan kemungkinan tidak akan membuat pengumuman apa-apa. Namun, turunnya inflasi belakangan ini dan keprihatinan perdagangan bisa kemungkinan bisa mendorong mereka untuk bersikap lebih “dovish”. European Central Bank diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakannya tidak berubah dan kemungkinan akan menyatakan keprihatinannya terhadap baik perdagangan maupun inflasi.
Sementara itu Amerika Serikat akan mempublikasikan Consumer Price Index (CPI) yang bisa mempengaruhi pergerakan kedepan dari the Fed dan dolar AS. Inflasi inti AS mencapai ketinggian 2.4% pertahun pada bulan Juli, menunjang untuk kenaikan tingkat bunga. Secara bulanan, harga meningkat 0.2% baik di dalam angka “headline” maupun “core”. Menurut forex crunch, “headline inflation” diperkirakan naik 0.3% sementara “core” CPI diperkirakan +0.2%.
Sementara para analis di Nomura menjelaskan bahwa mereka memperkirakan inflasi “headline” CPI bulan Agustus akan naik secara solid sebesar 0.4% perbulan yang akan ditranslasikan ke angka tahunan menjadi 2.8%.
Dengan mengeluarkan harga energi dan makanan, Nomura memperkirakan inflasi “core” CPI akan meningkat 0.3% per bulan secara solid pada bulan Agustus, dengan angka tahunan berada pada 2.4% pada bulan Agustus.
Walaupun inflasi jasa inti mungkin sedikit mengalami penurunan, harga-harga inti kemungkinan akan terus meningkat pada bulan itu, didorong oleh naiknya harga kendaraan dan pembalikan dari penurunan tajam pada bulan Juli di dalam komoditi “medical care” dan harga pakaian.
Dengan harga barang-barang inti yang volatile dan bisa menghadapi tekanan turun dari menguatnya dolar AS pada bulan-bulan yang akan datang, Nomura tidak berpikir kenaikan yang relatif kuat di dalam harga barang-barang inti akan bisa bertahan. Dengan demikian menurut Nomura, outlook inflasi inti secara jangka menengah akan meningkat namun hanya secara bertahap.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido