(Vibiznews – IDX) Mengakhiri perdagangan IHSG akhir pekan Jumat sore (19/10), IHSG ditutup turun tipis 7,95 poin atau 0,14 persen pada 5837,29. Pelemahan IHSG terpengaruh penurunan bursa global, namun pelemahan terbatas seiring mixednya bursa Asia dan reboundnya pasar saham China.
Bursa Wall Street dan bursa Eropa berakhir merosot. Demikian juga bursa Asia sempat melemah pasca PDB China kuartal ketiga melambat diluar perkiraan.
Namun pelemahan lebih jauh tertahan dengan pulihnya bursa Asia, dimana pasar China raya rebound.
IHSG sore ini tertekan oleh 6 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Consumer yang turun 0,72 persen.
Pada sore ini tercatat 179 saham meningkat, sedangkan 204 saham melemah dan 228 saham stagnan. Sampai sore ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 8,53 juta saham dengan nilai mencapai 6,59 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 339.179 kali.
Sore ini terjadi aksi jual saham investor asing. Terpantau dana asing yang keluar bursa mencapai net Rp. 225,88 miliar.
Namun untuk seminggu ini, IHSG masih mencatat hasil menggembirakan, naik 1,40 persen. Penguatan IHSG didukung surplus neraca perdagangan Indonesia pada 16 Oktober dan penguatan bursa Asia serta aksi beli saham investor asing pada 17 Oktober.
Selama seminggu ini juga 8 sektor catatkan hasil positif, sedangkan sektor Pertambangan dan sektor Perdagangan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi leah jika data Existing Home Sales yang dirilis malam ini terealisir lemah. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5820-5800, dan jika bergerak naik akan berada di kisaran Resistance 5860-5880.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group