(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau turun terbatas pada perdagangan awal pekan Senin siang (29/10) WIB, dari sekitar level tiga bulan lebih tertingginya yang dicapai di sesi sebelumnya, tertekan karena dollar yang menguat dan bursa saham Asia agak rebound setelah terpukul pada pekan lalu.
Spot emas turun 0,1 persen ke level $1,232.18 per ons pada Senin siang WIB. Pada hari Jumat lalu, emas menyentuh posisi tertinggi sejak 17 Juli di $1,243.32. Logam mulia ini naik 0,6 persen minggu lalu dalam gain mingguan yang keempatnya secara beruntun, suatu tren kenaikan emas terpanjang sejak Januari lalu. Emas berjangka AS terlihat turun 0,1 persen pada $1,234.70 per ounce.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini menanjak ke level 96,47 dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,40.
Di tempat lain, saham kawasan Asia tampak siap untuk suatu kenaikan moderat pada Senin ini, meskipun sentimen pasar masih tetap rapuh karena tekanan bearish masih memanas setelah penurunan tajam pasar keuangan dunia pada pekan lalu.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia secara umum masih dengan konsolidasi bias positif pada hampir dua minggu terakhir, meninggalkan konsolidasi rendah sebelumnya serta menunjukkan rebound dari downtrend dari awal April lalu, sedangkan dollar tampak tetap menanjak di pasar Asia. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.243,01 dan level $1.265,45. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.215,43 dan $1.180,32.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau bertahan di level harga Rp686.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Jumat kemarin di Rp686.000 juga.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



