(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan diatas 1.2600, naik 1%. Perdana Menteri Inggris May menghadapi tantangan kepemimpinan dan diperkirakan akan menang menurut para analis. Cina dilaporkan sedang membuat tanda-tanda membaik terhadap AS.
Pasangan GBP/USD membangun pemulihan harian yang kuat dari kerendahan tahunan dan memanjat lebih jauh melampaui batas 1.2600 selama awal sesi Amerika Utara kemarin. Pasangan matauang ini mengalami pembalikan arah harian yang tiba-tiba dan memasuki pemulihan yang solid dari kerendahan selama 20 bulan di level 1.2477, tersentuh reaksi terhadap berita bahwa kontes kepemimpinan melawan Perdana Menteri Theresa May telah dimulai.
Namun, bertumbuhnya keyakinan bahwa Perdana Menteri Inggris Theresa May akan bisa memenangkan “confidence vote” memicu suatu aksi “short-covering” yang agresif terhadap British Pound dan dipandang sebagai salah satu faktor kunci dibelakang ‘rebound” intraday yang kuat.
Sementara itu, kenaikan dolar AS nampaknya tidak terkesan dengan angka inflasi konsumen AS yang keluar kemarin yang merefleksikan tekanan inflasi yang lemah. Kekecewaan pasar terbukti dari turunnya imbal hasil obligasi treasury AS, yang mengurangi permintaan akan USD dan selanjutnya kolaborasi faktor-faktor tersebut diatas membuat naik pasangan matauang ini lebih dari 150 pips.
Namun tetap harus diperhatikan apakah gerakan naik ini didukung oleh pembelian yang tulen atau semata-mata hanya disebabkan oleh “short-covering” dari kondisi “oversold” jangka pendek, yang melarikan diri dari resiko aksi jual ditengah ketidakpastian yang persisten atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Saat ini pasangan matauang ini diperdagangkan disekitar 1.2618. Apabila naik lagi, maka pergerakan naiknya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2698 dan berikutnya di 1.2756, sebaliknya apabila turun akan berhadapan dengan “support” terdekat pada 1.2598 dan berikutnya pada 1.2439
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
