(Vibiznews-Forex) Poundsterling adalah diantara matauang yang terburuk “performance” nya pada hari Rabu kemarin, jatuh di bawah level 1.2600 dan mencapai kerendahan dua minggu yang baru ditengah-tengah kegelisahan lokal ditambah dengan ketegangan internasional.
GBP/USD jatuh dibawah 1.2700 pada saat tahun 2019 dimulai. Pergerakan ini membalikkan pergerakan naik yang terjadi pada sekitar hari-hari liburan dan sekarang bertengger.
Ada tiga isu yang membebani GBP/USD:
- Perlambatan Cina
PMI manufaktur Caixin bergabung dengan ukuran-ukuran dari pemerintah dan jatuh dibawah dari yang diperkirakan. Terlebih lagi, jatuh dibawah 50, menunjukkan kontraksi di sektor industri dari negara dengan ekonomi nomor dua di dunia.
- Penutupan Operasi Pemerintah AS
Pemerintah AS sebagian ditutup untuk hari yang ke dua belas berturut-turut. Presiden Donald Trump mengadakan konvensi pemimpin-pemimpin Kongres di dalam usaha memecahkan isu ini. Trump mendesak untuk membiayai pembangunan tembok. Oposisinya dari Demokrat yang akan segera mengambil alih control atas Dewan, mati-matian menentangnya. Ada laporan bahwa pertemuan itu akan termasuk “briefing” mengenai tembok, dengan demikian mengurangi kemungkian untuk suatu kompromi.
- Tidak ada kemajuan untuk Brexit
Parlemen Inggris masuk ke liburan tanpa kemajuan atas kesepakatan Brexit. Di dalam pesan tahun baru Perdana Menteri Theresa May menghimbau kesatuan, namun masih sukar untuk mendapatkan mayoritas untuk menyetujui kesepakatan.
Sementara itu, ada laporan lebih jauh mengenai bertambahnya Brexit keluar dengan keras yang akan membuat Inggris tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa. Hal ini kemungkinan membuat kenaikan PMI Manufaktur Markit menjadi 54.2, yang adalah diatas ekspektasi.
Pergerakan turun akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2506 dan selanjutnya di 1.2403 dan 1.2330. Pergerakan naik akan berhadapan dengan “resistance” di 1.2678 dan selanjutnya 1.2710 dan 1.2780.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner of Vibiz Consulting Group
Editor: Asido