(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Pasar forex diisi dengan meningkatnya minat terhadap resiko di dalam pasar keuangan dan komoditi dengan investor memperhatikan berita-berita disekitar pembicaraan perdagangan AS dengan Cina yang dilaporkan sebagian besar memberikan pengharapan. Sebagai akibatanya dolar AS melemah. Selain itu bertumbuhnya sentimen bahwa the Fed tidak akan menaikkan tingkat bunga pada tahun 2019 dan pasar berjangka masih sedikit memperhitungkan dalam harga. Euro juga mengalami penurunan setelah Coeure dari ECB berkata bahwa bank sentral Uni Eropa sedang mendiskusikan target baru dalam operasi “refinancing” jangka panjang. Sementara
GDP mengalami kenaikan setelah laporan penjualan eceran Inggris bulan Januari jauh lebih kuat daripada yang diperkirakan dengan volumenya naik dari -1% pada bulan Desember menjadi 1.2% per bulan dan kenaikan 4.1% per tahun.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Pasar mengalami kenaikan dengan pemerintah mendapatkan kesepakatan mengenai budget;
2. Penjualan kendaraan, memberikan kontribusi yang kuat terhadap hasil penjualan eceran;
3. Job openings naik 3.1% pada bulan Desember menjadi 7.335.000, melampaui yang diperkirakan 6.900.000;
4. CPI tetap datar untuk bulan ketiga berturut-turut;
5. Consumer sentiment muncul di 95.5 untuk bulan Februari, mengatasi yang diperkirakan 93.0;
6. Empire state mfg survey muncul di 8.8 untuk bulan Februari, diatas dari pada yang diperkirakan 7.6;
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Penjualan eceran mengecewakan, jatuh 1.2% per bulan, meleset dari yang diperkirakan kenaikan 0.1%.
2. Jobless claims naik 4000 per minggu, dari 235.000 menjadi 239.000.
3. Harga impor jatuh 0.5% m/o/m, sementara harga ekspor jatuh 0.6% m/o/m.
4. Home mortgage apps jatuh f 6.0% w/o/w, penurunan minggu keempat berturut-turut.
5. Business inventories jatuh 0.1% m/o/m, turun dari sebelumnya kenaikan 0.6%.
6. Same store sales hanya naik 4.6% w/o/w, turun dari sebelumnya 5.7%.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
