(Vibiznews-Forex) Semalam, kembali PM Inggris May mengalami kekalahan yang sekarang berarti para pembuat undang-undang kemungkinan mendorong agar ada penundaan terhadap tenggat waktu tanggal 29 Maret.
Dunia keuangan berputar disekitar Poundsterling pada hari Selasa kemarin, dengan GBP/USD naik ke 1.3289 pada awal hari setelah Perdana Menteri Inggris May berkata bahwa dia mengamankan perubahan terhadap kesepakatan Brexit dengan hukum yang dijamin bersama dengan Juncker Presiden Komisi Eropa pada pertemuan terakhir hari Senin.
Namun pasangan matauang GBP/USD ini kemudian runtuh ke 1.3004 setelah Pengacara Umum Inggris, Cox mengatakan bahwa resiko hokum tetap tidak berubah bahwa Inggris akan tidak mempunyai cara-cara yang sesuai dengan undang-undang untuk meninggalkan pengaturan “backstop” Irlandia. Juga, pengacara dari European Research Group telah menolak proposal Brexit dari May yang terbaru. Parlemen Inggris menolak kesepakatan May dengan suara 391 banding 242, memberikan Poundsterling sedikit dorongan, karena terbukanya pintu untuk perpanjangan. Parlemen Inggris akan memutuskan berikutnya untuk mengambil suara untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan, dan kemudian pada minggu ini, keputusan mengenai perpanjangan tanggal keberangkatan. Poundsterling naik keatas 1.3100 setelah pemungutan suara namun seorang jurubicara Uni Eropa mengatakan bahwa mereka memerlukan pembenaran yang kredibel untuk adanya penundaan dari tanggal keberangkatan, juga panjangnya dari penundaan tersebut.
Saat ini GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.3086. Apabila bergerak turun maka pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “support” terdekat pada 1.3050 yang apabila tertembus akan bertemu dengan “support” selanjutnya di 1.3010. Apabila bergerak naik maka akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.3120 yang apabila tertembus akan naik ke 1.3150 dan 1.3185.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido