(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.3150, lepas dari kerendahan mingguannya. PM Inggris May bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, mendiskusikan perpanjangan Brexit. Dia juga mencoba meyakinkan Parlemen untuk mendukung kesepakatannya, namun tidak berhasil. BOE tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah sebagaimana yang telah diperkirakan.
GBP/USD diperdagangkan dibawah 1.3200 dengan ketidakpastian Brexit terus berlanjut. Pada hari Rabu, PM Inggris Theresa May secara resmi meminta perpanjangan Artikel 50 ke tanggal 30 Juni. Dia memilih untuk penundaan pendek dari Brexit yang akan memberikan lebih banyak waktu bagi Parlemen untuk meloloskan kesepakatan Brexit. Di dalam pidato nya kepada bangsa Inggris, May menyalahkan Parlemen karena tidak melakukan kewajibannya dan menyetujui Brexit.
Di Brusel, Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk berkata Uni Eropa kemungkinan besar akan menyetujui perpanjangan yang pendek, menunda hasil yang positip di London.
Ada 3 skenario untuk akhir dari permainan ini.
- Parlemen semacam menyetujui kesepakatan, perpanjangan yang pendek disetujui. Di dalam skenario ini, Parlemen memberikan lampu hijau pada hari Selasa atau Rabu dengan Dewa Uni Eropa menyetujui perpanjangan pada hari Kamis. Inggris meninggalkan Uni Eropa dengan kesepakatan di bulan Mei atau Juni. GBP/USD memiliki ruang untuk naik sedikit, dimana hal ini akan menjadi hasil positip yang paling memungkinkan dan akan memberikan kepastian.
- Tidak sepakat untuk Brexit. Jika Uni Eropa tidak memberikan persetujuan untuk perpanjangan waktu dan Parlemen tidak menyetujui kesepakatan, Inggris bisa tiba-tiba meninggalkan Uni Eropa tanpa persetujuan. Tidak ada seorangpun yang menginginkan hal ini terjadi. Pada skenario ini, GBP/USD memiliki banyak ruangan untuk turun dengan kejatuhan potensial ke 1.2000. Reaksi langsungnya adalah bisa panik.
- Perpanjangan waktu yang lama. Di skenario ini bisa ada kesempatan pembelian GBP/USD yang bisa membawa naik sampai ketinggian 1.4000.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido