Indonesia Jelaskan Model Asuransi Bencana Pada SEADRIF

754

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Pada pertemuan negara-negara anggota program Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF) dalam Asian Development Bank Annual Meeting yang ke-52 di Nadi, Fiji,  pada hari ini, Kamis (02/05), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menceritakan bagaimana Indonesia mengantisipasi terjadinya bencana, mengingat Indonesia sendiri berada dalam zona rentan bencana (The Ring of Fire), demikian dilansir dari Kementerian Keuangan.

“Indonesia tahun ini memperkenalkan public asset insurance, membentuk pooling fund dan melibatkan pemerintah daerah, mempergunakan strategi pembiayaan khususnya membentuk catasthropic bond,” jelas Menkeu pada pertemuan negara-negara anggota program SEADRIF. Pada kesempatan ini, Menkeu mengungkapkan tiga prinsip dalam melakukan manajemen risiko bencana yaitu institusi harus fleksibel dan dinamis, selaras dengan program nasional dan regional serta harus bisa menyeimbangkan peran publik dan swasta.

Menkeu juga menyatakan bahwa karakteristik risiko dari bencana alam sangat variatif dan berbeda sehingga dibutuhkan penanganan yang berbeda di setiap kasusnya.

Ia berharap perkembangan teknologi bisa menunjukan perannya, khususnya berbagi informasi penanganan bencana dan mitigasinya.

Terakhir, Menkeu memberikan selamat datang kepada Filipina sebagai anggota baru dalam SEADRIF dan memberikan apresiasi kepada Deputy Prime Minister (DPM) Taro Aso atas kepemimpinannya dalam SEADRIF.

 

 

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting

Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here