(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
AS menuduh Cina melanggar komitmen di dalam pembicaraan perdagangan dan akhirnya mengenakan tarif baru. Penurunan tiba-tiba di dalam sentimen pasar mengirim saham turun dan mendorong naik Yen yang “safe-haven”. Sementara beberapa matauang seperti euro tetap stabil terhadap “greenback”, dolar Selandia Baru menonjol dengan kerugian yang masif, kebanyakan karena pemotongan tingkat bunga. Poundsterling berjuang ditengah kebuntuan di dalam pembicaraan lintas partai. Angka inflasi yang bercampur dari AS pada akhirnya memicu aksi jual yang minor dari dolar AS setelah sebelumnya mengalami keuntungan.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Same store sales naik 5.9% w/o/w, lebih tinggi dari sebelumnya kenaikan 5.5%.
2. Job openings naik 4.8% m/o/m dari 7.142.000 menjadi 7.488.000.
3. Home mortgage apps naik 4.0% w/o/w setelah sebelumnya turun 4.0%.
4. International trade deficit muncul di $-50 miliar, lebih rendah daripada yang diperkirakan $-50.2 miliar.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Tweeter dari Trump membuat eskalasi perang dagang, membuat tarif terhadap Cina naik secara signifikan dan membuat kekacauan besar di pasar saham;
2. CPI naik 0.3% m/o/m, kurang daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 0.4%.
3. Jobless claims muncul di 228.000 selama minggu lalu, lebih besar daripada yang diperkirakan 215.000.
4. Wholesale inventories turun 0.1% m/o/m, lebih rendah daripada sebelumnya kenaikan 0.4%.
5. PPI-FD naik 0.2% m/o/m, dibawah daripada yang diperkirakan kenaikan 0.3%.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido