(Vibiznews-Forex) GBP/USD kembali berjuang dengan 1.2700 setelah gagal memperpanjang keuntungan melewati ketinggian mingguan pada 1.2743. Ketegangan perdagangan yang semakin meningkat dan ketidakpastian Brexit membebani pasangan mata ini.
Kenaikan Pound mungkin mengalami kelegaan setelah Gubernur Bank of England Mark Carney menahan diri dari terjadinya masalah yang besar – menghilangkan perkembangan yang terakhir baru-baru ini di dalam pidatonya.
Satu hari sebelum Perdana Menteri Theresa May berhenti sejcara resmi dari posisinya sebagai pemimpin Partai Konservatif dan sekarang menjadi tidak jelas siapa yang akan memasuki Downing Street 10. Sekretaris Lingkungan Michael Gove menyatakan bahwa Brexit kemungkinan ditunda secara temporer – berbeda dari kompetitornya Boris Johnson dan Dominic Raab. Trio ini nampaknya menjadi pemimpin, namun kontesnya terbuka lebar.
Trump mendorong dolar AS dengan perang dagangnya. Negosiasi awal antara AS dengan Mexico berakhir tanpa kesepakatan dan kedua belah pihak bertemu lagi pada hari ini. Keputusan Trump adalah bahwa tawaran dari tetangga selatannya ini tidak cukup dan dia masih akan mengenakan tarif secepatnya pada hari Senin. Presiden juga mengancam Cina dengan pajak yang baru.
Terlepas dari arus “safe-haven” yang berhubungan dengan perdaganga, dolar AS juga naik karena data ISM Non-Manufacturing PMI AS yang muncul di 56.9 setelah turun pada awalnya karena data ADP Non-Farm Payrolls yang mengecewakan yang hanya bertambah sebanyak 27.000 – terburuk di dalam lebih dari Sembilan bulan.
Secara tehnikal, kenaikan pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2815 dan akhirnya 1.2870. Sebaliknya, penurunannya akan berhadapan dengan “support’ terdekat di 1.2670 yang apabila terlewati akan bertemu dengan “support” berikutnya di 1.2605 dan akhirnya 1.2558.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido