GBP/USD Jatuh Ke Kerendahan 6 Bulan Yang Baru Ditengah Meningkatnya Keprihatinan

526

(Vibiznews-Forex) GBP/USD jatuh dibawah 1.2450, ke level terendah sejak bulan Januari. Penjualan eceran BRC jatuh sebesar 1.6%, menambah kekuatiran mengenai ekonomi Inggris. Ketidakpastian mengenai Brexit terus membebani poundsterling.

Sterling tidak bisa menikmati sedikitpun penghiburan. Dorongan turun terus membebani Poundsterling dari berbagai medan, antara lain:

  1. Suramnya Angka BRC

British Retail Consortium (BRC) melaporkan penurunan tahunan sebesar 1.6% di dalam penjualan eceran. Laporan dari BRC yang mendahului laporan konsumsi resmi, diperkirakan paling tidak bertahan di 0%. Terlebih lagi, BRC telah menambahkan di dalam laporannya perkataan “suram” mengenai situasi sekarang dan berkata bahwa pertumbuhan upah tidak terlihat samasekali.

  1. Diperkirakan akan terjadi kontraksi pada kuartal kedua

Setelah Purchasing Manager Index (PMI) untuk bulan Juni, pada minggu lalu menunjukkan stagnasi yang terjadi pada kuartal kedua, sebuah survei dari Bloomberg mengambil langkah berikutnya dalam memberikan gambaran yang gelap. Para ekonom yang disurvei oleh outlet media memprediksikan ekonomi Inggris menciut sebesar 0.1% di kuartal sebelumnya, turun dari polling sebelumnya 0%.

  1. Kekuatiran Irlandia

Paschal Donohoe, menteri keuangan Irlandia mengatakan bahwa prospek dari Brexit yang tidak mengikuti peraturan sekarang adalah sebuah resiko yang signifikan.  Selain itu, menteri yang biasanya tenang ini tetap percaya bahwa kepemimpin Uni Eropa yang baru akan terus mendukung Irlandia pada pembicaraan Brexit ronde berikutnya. Poundsterling cenderung terpukul ketika kemungkinan akan keluarnya Inggris dengan tanpa kespakatan meningkat.

Ketiga hal ini telah mendorong GBP/USD keluar dari rentang yang ketat diatas 1.2500 dan masuk ke kerendahan yang baru di 1.2458 – level terendah sejak awal bulan Januari. Level terendah yang bertahan selama 2019 berada pada 1.2445. Jika “cable” tergelincir dibawah level ini, pasangan matauang ini akan mencapai harga yang terakhir terlihat pada bulan April 2017 – lebih dari dua tahun yang lalu.

Selain ketiga hal diatas, kejatuhan beberapa pips dari GBP/USD disebabkan juga oleh karena naiknya dolar AS. Namun, pergerakan naik dolar AS terhadap euro dan yen masih lebih lemah dibandingkan dengan terhadap poundsterling.

Penurunan lebih jauh akan bertemu dengan “support” awal di 1.2445 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2360 dan kemudian 1.2305. Sebaliknya apabila berbalik naik, akan bertemu dengan “resistance” awal di 1.2475 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2505 dan kemudian 1.2560.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here