(Vibiznews-Forex) Poundsterling Inggris pada hari ini diperdagangkan pada level terendah di dalam lebih dari 2 tahun dengan keprihatinan mengenai prospek dari keluarnya Inggris dengan terburu-buru dari Uni Eropa terus menekan matauang Inggris.
GBP/USD jatuh ke kerendahan $1.2382, turun dari $1,2407, menandai level terendah sejak bulan April 2017.
Boris Johnson, yang terdepan untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif dan karenanya akan menjadi Perdana Menteri, dilaporkan oleh Sky News sedang mempertimbangkan menghentikan Parlemen untuk dua minggu untuk mencegahnya dari menghentikan Brexit. Kampanyenya mengatakan bahwa itu adalah suatu pilihan namun tidak ada sesuatupun yang diputuskan.
Isu lainnya adalah kedua-duanya baik Johnson maupun rival dari Partai Konservatifnya, Jeremy Hunt telah berkata bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan mengenai “backstop” Irlandia yang telah disetujui oleh Perdana Menteri sekarang, Theresa May, dengan Uni Eropa. Pemenang dari partai Tory ini diperkirakan akan diumumkan pada tanggal 23 Juli.
Ahli strategi dari ING membuat catatan kepada kliennya,”meningkatnya kemungkinan Brexit yang kacau setelah tenggat tanggal 31 Oktober direfleksikan di dalam pasar options”.
Dari data yang dirilis pada hari Rabu ini, sesuai dengan yang diperkirakan. Harga konsumen di dalam 12 bulan yang berakhir Juni berada pada 2%, sesuai dengan target dari Bank of England.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido