EUR/USD Tetap Tertekan Setelah Data GDP AS Yang Bagus

748

(Vibiznews-Forex) EUR/USD diperdagangkan dibawah 1.1150 setelah keluarnya data GDP AS yang lebih baik daripada yang diperkirakan dengan angka 2.1% dibandingkan dengan 1.8% yang diperkirakan. Euro telah berada pada posisi paling bawah setelah ECB membuka pintu untuk lebih banyak stimulus.

Drama yang dibuat Draghi gagal untuk mendorong EUR/USD turun – namun pasangan matuang ini mengalami penurunan dengan keluarnya data GDP AS.

European Central Bank (ECB) tetap mempertahankan kebijakannya tidak berubah namun membuka pintu untuk pemangkasan suku bunga dan juga memulai kembali program Quantitative Easing nya pada bulan September. Mario Draghi, Presiden dari ECB mengatakan bahwa outlook telah menjadi buruk dan semakin buruk. Mula-mula kelihatannya Draghi berhasil membawa turun euro tanpa mengubah kebijakannya.

Namun, dia juga menambahkan “sulit untuk merasa suram” dengan situasi sekarang ini adalah pertumbuhan  yang terus berlangsung, menyorot kenaikan upah yang berlangsung terus menerus. Terlebih lagi dia menyatakan bahwa keputusan untuk membuka pintu terhadap lebih banyak QE adalah tidak 100% sama dan dengan demikian mengurangi ketakutan akan resesi. Kata-kata ini membantu pulihnya kembali matauang bersama Eropa.

Setelah pengaruh dari event ECB berakhir, EUR/USD mulai terseret turun kembali. Hal ini disebabkan oleh tindakan ECB yang akan datang pada bulan Desember dan juga kepada menguatnya USD karena bagusnya data-data ekonomi yang keluar.

Initial Jobless Claim AS selama minggu yang berakhir pada tanggal 19 Juli muncul di 206.000, lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 219.000, sementara Durable Goods Orders AS meningkat substansial 2.0%, dua kali lipat lebih daripada yang diperkirakan sebesar 0.7%. Dan juga Wholesale Inventories AS hanya bertambah 0.2% menurut perkiraan pendahuluan. Satu-satunya nada yang negatif datang dari Goods Trade Balance dengan defisit bertambah menjadi $74.17 miliar pada bulan Juni.

Angka Durable yang bagus meningkatkan ekspektasi terhadap GDP AS kuartal kedua meskipun neraca perdagangan defisit lebih besar daripada yang diperkirakan.

Perkiraan pendahuluan atas GDP AS kuartal kedua menunjukkan ekonomi AS melambat sebesar 2.1% dibandingkan dengan angka GDP pada kuartal pertama sebesar 3.1%. Meskipun demikian, angka ini 2.1% ini masih lebih besar daripada GDP yang diperkirakan sebesar 1.8%. Hal ini mendukung kenaikan dolar AS.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.1125 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1101 dan kemudian 1.1025. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.1155 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1190 dan kemudian 1.11245.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here