(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
EUR/USD telah menyentuh kerendahan selama 2 tahun di 1.1101 setelah European Central Bank memberikan signal paket stimulus yang substansial akan datang pada bulan September namun dengan cepat bangkit kembali karena pesan dari Mario Draghi yang bercampur. Di Inggris, Boris Johnson memenangkan kepemimpinan kontes dari Partai Konservatif dan memasuki Downing Street 10 dengan pesan garis keras yang sama pada Brexit. Pound berada pada dasarnya.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- GDP naik 2.1% pada kuartal ke 2 melampaui daripada yang diperkirakan sebesar 1.9%.
2. Jobless claims turun 10.000 w/o/w dari 216.000 menjadi 206.000.
3. New home sales naik 42.000 m/o/m dari 604.000 menjadi 646.000.
4. Wholesale inventories naik 0.2% m/o/m, sesuai dengan yang diperkirakan.
5. New orders for durable goods naik 2.0% m/o/m, diatas dari peningkatan yang diperkirakan 0.5%.
6. Same store sales naik 4.9% w/o/w, lebih tinggi daripada kenaikan sebelumnya 4.7%.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Home mortgage apps turun 2.0% w/o/w setelah sebelumnya jatuh 4.0% pada minggu yang lalu.
2. Defisit perdagangan internasional melebar menjadi $-74.2 miliar, lebih besar daripada yang diperkirakan $-72.5 miliar.
3. FHFA House Price Index naik 0.1% m/o/m, dibawah daripada yang diperkirakan 0.3%.
4. Existing home sales muncul di 5.270.00 setahun untuk bulan Juni, dibawah daripada yang diperkirakan 5.320.000.
5. Retail inventories turun 0.1% m/o/m setelah kenaikan yang diperkirakan 0.5%.
6. PMI Composite FLASH muncul di 50.0 untuk bulan Juli, dibawah daripada yang diperkirakan 51.0.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido