(Vibiznews-Forex) GBP/USD memperpanjang pergerakan harga “sideways”nya dan tetap berada di rentang perdagangan sempit 30 pips selama pertengahan perdagangan sesi Eropa pada hari kemarin. Setelah kejatuhan ke kerendahan 28 bulan yang baru pada sesi sebelumnya dan kebangkitan berikutnya, pasangan matauang ini berhasil memperoleh kembali daya tarik positip pada hari Rabu ditengah absennya berita Brexit yang negatif yang baru dan koreksi turun sedikit dari dolar AS.
Namun, kenaikannya kekurangan keyakinan “bullish” yang kuat dan pasangan matauang ini tetap berada disekitar batas angka 1.2200 dengan para investor kelihatannya masih enggan untuk membeli Poundsterling Inggris ditengah ekspektasi bahwa Inggris akan keluar dengan keras dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober nanti.
Dengan Perdana Menteri Inggris yang baru Boris Johnson telah menyatakan bahwa dia tidak akan bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa kecuali mereka bersedia meninggalkan “backstop” Irlandia, ditambah dengan fakta tidak ada tanda-tanda Uni Eropa menggeser posisinya, hal ini akan menjadi rintangan bagi usaha pemulihan pasangan matauang ini.
Para investor kemungkinan juga enggan untuk membuat pertaruhan yang agresif menjelang pertemuan-pertemuan kunci dari bank sentral – dimulai dengan pertemuan FOMC yang sangat diantisipasikan dan dilanjutkan dengan kebijakan moneter BoE pada hari Kamis.
“Greenback” naik tiba-tiba setelah di dalam pertemuan FOMC, bank sentral AS mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga pertama kalinya sejak krisis pada tahun 2008. Kemudian terkoreksi lagi dan lalu melompat selama konferensi pers dari Gubernur Fed Powell. Kunci pemicunya adalah ketika Powell berkata bahwa keputusan untuk memangkas tingkat bunga kali ini berbeda dari permulaan siklus pelonggaran yang dulu. Dia mengatakan bahwa pergerakan ini adalah penyesuaian pada pertengahan siklus.
Analis dari ING mengatakan,”Kami menilai hal ini adalah sebagai pergerakan pencegahan awal untuk membantu ekspansi ekonomi AS terpanjang di dalam rekornya tetap berlangsung. Kemungkinan masih akan ada pelonggaran lagi, namun tidak sebanyak seperti yang dihargai oleh pasar.”
Wall Street tumbang dan imbal hasil Amerika Serikat bergerak naik pada menit-menit terakhir, dengan dolar AS mengalami rally. Pasangan matauang ini tetap berada dibawah tekanan, dengan dolar AS bertahan diketinggian diseluruh area.
Secara tehnikal, apabila “support” awal di 1.2122 berhasil ditembus, akan lanjut ke 1.2117 dan kemudian 1.2105. Sedangkan kenaikan pasangan matauang ini akan bertemu dengan “resistance” awal di 1.2136 yang apabila berhasil ditembus kan lanjut ke 1.2143 dan kemudian 1.2156.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido