(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.2150, sedikit turun. Uni Eropa dan Inggris telah saling menyalahkan dalam hal terjadinya kebuntuan mengenai Brexit. Selain itu perang dagang AS-Cina membebani sentimen pasar.
“Uni Eropa harus menghargai bahwa kita akan pergi pada tanggal 31 Oktober, dengan sepakat atau tanpa kesepakatan.” Perkataan ini yang keluar dari Michael Gove – menteri yang bertanggung jawab untuk persiapan Brexit – merefleksikan meningkatnya ketegangan antara Inggris dan Uni Eropa dan membebani GBP/USd. Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson telah mengulangi penolakannya atas “backstop” Irlandia yang berduri sementara Blok Uni Eropa mengatakan bahwa itu tidak bisa dihilangkan.
Terlebih lagi, ketakutan akan Brexit yang keras semakin meningkat dengan Dominic Cummings – yang secara de-facto merupakan kepala staf dan otak dibelakang kampanye Keluar dari Blok dari Johnson – dilaporkan mendesak untuk membypass parlemen agar supaya bisa keluar dengan tanpa kesepakatan.
Parlemen kembali dari liburan musim panas pada tanggal 3 September dan jam terus berjalan kearah tenggat waktu Brexit – 31 Oktober.
Parliament returns from the summer break on September 3rd and the clock is ticking toward the Brexit deadline – October 31st.
Ketegangan AS – Cina tetap mendominasi juga. Cina telah menetapkan Yuan sekali lagi pada level yang lebih rendah dengan USD/CNY berada dibawah 7.00 – yang merupakan level yang sensitif secara politik. Volatilitas tetap tinggi di pasar saham yang telah pulih pada hari Selasa setelah jatuh pada hari Senin. Dolar AS – yang telah kehilangan pijakannya karena ekspektasi Federal Reserve akan memangkas tingkat suku bunga – telah menjadi stabil. The Fed kemungkinan tidak akan buru-buru memangkas tingkat bunga dan tetap bergantung kepada data.
James Bullard, Presiden dari cabang Federal Reserve di Saint Louis mengatakan bahwa bank sentral AS harus menahan diri dari merespon secara satu per satu di dalam perang dagang. Bullard biasanya memihak kepada pemangkasan suku bunga dan keragu-raguannya telah mendorong naik “greenback”.
Sedikitnya kalender ekonomi berarti perkembangan perdagangan dan Brexit lebih jauh akan menggerakkan GBP/USD.
Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.2130 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2075 dan kemudian 1.1985. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.2210 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2250 dan kemudian 1.2380.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido