(Vibiznews-Forex) Pasangan matauang GBP/USD berada dibawah tekanan jual setelah berputar di ketinggian mingguan, karena laporan keyakinan Amerika Serikat yang suram kembali membawa sentimen “risk-off”. Sementara GBP/USD masih naik pada minggu yang lalu dan diatas level kritikal 1.2100.
Setelah mendekati batas kritikal 1.20 dan mengulang kembai level terendah sejak awal Januari pada permulaan minggu lalu, pasangan matauang GBP/USD melangkah masuk ke pemulihan yang menentukan dilatarbelakangi oleh data makro ekonomi yang bagus yang dirilis dari Inggris dan sekarang kelihatannya mau merebut kembali kerugian selama tiga minggu. Pada saat ini, pasangan matauang ini telah naik 0.6% pada hari Jumat kemarin pada 1.2175 dan menambah lebih dari 100 pips selama minggu kemarin.
Office for National Statistics Inggris pada awal minggu lalu melaporkan bahwa Claimant Count Change Inggris muncul di 28.000 pada bulan Juli, lebih baik daripada yang diperkirakan pasar sebesar 32.000. Sementara “wage inflation” tahunan sebagaimana yang diukur oleh Average Earnings termasuk bonus-bonus, naik menjadi 3.7% dari 3.5%. Sebagai tambahan, penjualan ritel pada bulan Juli berkembang 0.2% mengatasi ekspektasi pasar akan penurunan sebesar 0.2%.
Sementara itu, menyebut sumber dari partai Buruh yang mengetahui persoalan, Joe Murphy, editor politik dari London Evening Standard, melaporkan bahwa Partai Buruh sedang bergerak mendekati kerjasama dengan Scottish National Party (SNP) untuk memblokade Brexit yang tanpa kesepakatan untuk memberikan dukungan tambahan terhadap Poundsterling Inggris.
Disisi lain, data pada Jumat malam minggu lalu dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen dari Universitas Michigan jatuh ke 92.1 pada bulan Agustus menunjukkan dampak yang negatif dari konflik AS-Cina terhadap konsumen dan membebani “Greenback”. Meskipun demikian, indeks dolar AS terus mengapung diatas batas 98 dan tetap pada jalurnya untuk membukukan keuntungan mingguan lebih dari 1%. Namun, perang dagang yang berkelanjutan dengan Cina dan jatuhnya imbal hasil obligasi treasury bisa menyebabkan para investor untuk memperhitungkan dalam harga suatu tindakan yang “dovish” dari the Fed dan membuat matauang Amerika ini sulit untuk terus mendapatkan permintaan.
Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.2122 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2097 dan kemudian 1.2065. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.2173 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2198 dan kemudian 1.2211.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido