(Vibiznews-Forex) GBP/USD terjungkal dan diperdagangkan disekitar 1.2200 dengan Perdana Menteri Boris Johnson bergerak maju untuk memblokir parlemen sampai tanggal 14 Oktober, berpotensi membuat benturan melalui suatu Brexit yang keras.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah membuat Sterling terjungkal dengan dia bergerak untuk menskors parlemen. Pemerintah Inggris akan meminta Ratu untuk menghentikan sementara parlemen dari tanggal 9 September sampai tanggal 14 Oktober – ketika Ratu akan menyampaikan pidato yang baru untuk memulai suatu sesi yang baru.
Di dalam istilah orang awam, hal itu berarti memblokir anggota parlemen yang pro-Remain dari meloloskan undang-undang yang akan mencegah pemerintah dari meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Pergerakan ini sudah ada di dalam pertimbangan, namun pasar membersihkannya – sampai akhirnya menjadi kenyataan.
Poundsterling bereaksi dengan penurunan yang tajam, terjun dari ketinggian harian di 1.2290 menjadi serendah 1.2154 sebelum bangkit kembali – namun tetap dibawah 1.2200. Sterling juga merosot terhadap matauang lainnya.
Pergerakan Johnson berlangsung satu hari setelah partai oposisi bersatu untuk meloloskan undang-undang yang akan mencegah Brexit yang keras daripada membuat Mosi Tidak Percaya yang semulai ingin dilakukan oleh Partai Buruh.
Perdana Menteri Inggris juga mengirim pesan kepada Uni Eropa bahwa dia serius mengenai pergi tanpa kesepakatan dan siap melakukan segala sesuatu – termasuk memicu krisis konstitusional.
Anggota parlemen yang menolak Brexit tanpa kesepakatan telah bereaksi marah – dan sekarang hanya memiliki jendela yang terbatas untuk mencegah pergerakan Perdana Menteri ini. Mereka mungkin akan mencari bantuan dari pengadilan atau mengubah pikiran mereka dan mencoba untuk menggulingkan pemerintah. Namun, menemukan kandidat yang dapat diterima oleh semua untuk posisi Perdana Menteri akan menghadapi suatu tantangan. Dan bahkan apabila pemerintah jatuh, Johnson bisa meminta diadakan pemilihan pada bulan November – setelah tenggat waktu Brexit pada tanggal 31 Oktober – memaksa keluar dengan keras.
Di dalam semuanya, ketidakpastian Brexit telah menyentuh suatu ketinggian yang baru.
Perkembangan politik yang dramatis di London menghapus semua keprihatinan mengenai pertikaian perdagangan antara AS dengan Cina. Bloomberg melaporkan bahwa ketidakpercayaan Cina terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah bertambah dalam – mengurangi kemungkinan tercapainya kesepakatan. Tweets oleh Presiden AS terhadap GBP/USD menjadi tidak berarti samasekali.
Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.2150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2065 dan kemudian 1.2040. Namun, bisa jadi sampai dibawah 1.2000. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.2275 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2310 dan kemudian 1.2380 sebelum akhirnya mencapai 1.2420 yang merupakan “support” sebelum terjadinya “crash”.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido