(Vibiznews-Forex) Pasangan matauang ini berada dalam tekanan jual yang kuat dan turun ke bawah batas 1.10, kemungkinan memicu tambahan posisi jual dan mempertahankan outlook bearish secara utuh.
Sebelumnya, data yang dipublikasikan oleh Eurostat menunjukkan bahwa Consumer Price Index inti di zona euro tetap tidak berubah di 0.9% pada bulan Agustus dan dibawah daripada yang diperkirakan oleh pasar sebesar 1% sehingga membebani matauang bersama Eropa. Terlebih lagi anggota komite yang memiliki peringkat di European Central Bank (ECB) Olle Rehn berkata bahwa situasi sekarang di area euro memerlukan paket kebijakan yang efektif pada bulan September.
Selanjutnya pada hari yang sama Jumat minggu lalu, Analisis dari Biro ekonomi AS yang pada hari Kamis melaporkan bahwa ekonomi AS berkembang 2% pada kuartal kedua, sesuai dengan yang diperkirakan, mengumumkan bahwa Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index, ukuran inflasi yang dipilih oleh the Fed, tetap tidak berubah di 1.6% secara tahunan sesuai dengan perkiraan para analis. Greenback tetap dapat mempertahankan kekuatannya dan berada pada level tertinggi dalam lebih dari dua tahun dekat batas 99.
EUR/USD berjuang melawan lingkungan yang dikuasai oleh kuatnya dolar AS dan lemahnya Euro.
Tidak ada data makroekonomi yang menggerakkan pasar dari Amerika Serikat karena liburan Hari Buruh pada hari Senin. Namun, HIS Markit akan mempublikasikan data PMI manufaktur final untuk Itali, Perancis, Jerman dan zona euro.
Dengan pasangan matauang ini tidak berhasil naik ke atas angka 1.1000, kemungkinan besar tekanan turun akan terus berlangsung yang apabila berhasil menembus 10.960 akan lanjut ke 1.0820 yang menjadi “support” relevan berikutnya dalam jangka pendek. Pada titik ini, “resistance” terdekat berada pada 1.1050 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.1100. Pemulihan diatas angka terakhir ini bisa membuat matauang ini memperpanjang kenaikannya sampai ke 1.1160 dalam mode koreksi.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido