(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan dibawah 1.2160, mengabaikan optimisme Perdana Menteri Johnson mengenai pembaharuan pembicaraan dengan Uni Eropa. Parlemen sedang menaikkan gigi untuk pertempuran Brexit pada minggu ini.
Dengan tinggal sisa 62 hari lagi ke Brexit, perdana menteri Boris Johnson ingin menaikkan tempo negosiasi dan bertemu dua kali dalam satu minggu. Pendekatannya yang bullish telah berhadapan dengan skeptisme – para analis melihatnya sebagai suatu strategi untuk mempertahankan kelompoknya.
Banyak orang melihat dihentikannya parlemen untuk sementara sebagai usaha untuk membenturkan suatu Brexit yang keras. Dengan meminta negosiasi yang lebih sering, Johnson sedang mencoba meyakinkan orang-orang yang skeptik di dalam partainya sendiri untuk bertahan dipihaknya. Ruth Davison, pemimpin dari Scottish Tories, telah meninggalkan partai pada hari Kamis. Sementara dia menyebutkan alasan pribadi, pemimpin yang popular ini juga menekankan perbedaannya dengan pemimpin. George Young, rekan Konservetif yang menonjol di House of Lords, juga berhenti di dalam protes terhadap gerakannya.
GBP/USD juga berjuang melawan lingkungan yang dikuasai oleh kuatnya dolar AS dan lemahnya Euro sementara berita-berita yang mengkuatirkan mengenai Brexit terus menggoyang pasar sementara menunggu Parlemen kembali dari liburan mereka. Poundsterling diperdagangkan di dalam rentang 1.2139 dan 1.2160 pada permulaan minggu yang baru.
Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.2139 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2125 dan kemudian 1.2089. Sementara “resistance” awal menunggu di 1.2180 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2214 dan kemudian 1.2264.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido