(Vibiznews – Commodity) – Setelah mengalami minggu-minggu dengan kenaikan harga dan diakhiri dengan harga yang meningkat pada bulan Desember, maka pada minggu ke tiga bulan Januari 2020 harga minyak sawit turun drastis 8.17% selama seminggu
Pada hari Jumat 17 Januari Harga minyak sawit Maret di Bursa Malaysia Derivatif turun menjadi RM2,878 per ton, harga terendah sebulan.
Banyak tantangan bagi kenaikan harga minyak sawit pada minggu ini :
- Kenaikan pajak ekspor menjadi 6% menyebabkan harga turun ke RM2,878 pada penutupan pasar hari Jumat 17 Januari 2020
Pajak ekspor dikenakan kembali pada bulan Januari 2020, padahal pada Januari 2019 pajak ekspor sudah dikenakan 5% namun berjalannya dari Mei sampai Desember 2019 pajak tidak dikenakan untuk mendorong ekspor.
- Larangan Impor India untuk refined palm oil Malaysia yang diumumkan pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2020. Pada minggu ini menjadi pembicaraan antara Pemerintah Malaysia & India, sehingga membuat khawatir pasar minyak sawit.
Larangan impor India yang diumumkan tanggal 8 Januari minggu lalu akan berakibat ekspor CPO Malaysia berkurang 3 juta ton. Jumlah ini akan dialihkan dengan membeli 3 juta ton minyak sawit ke Indonesia.
Larangan impor India ini berakibat pada tanggal 15 Januari Harga minyak sawit Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 87 ringgit atau 2.8% menjadi 3,005 ringgit penurunan pada hari ke dua. Penurunan terbesar sejak 2 Mei 2019.
- Naiknya margin requirement pada hari Selasa 7 Januari :
- Harga minyak sawit sempat turun 72 ringgit atau 2.3% menjadi 3,044 ringgit karena Bursa Malaysia meningkatkan penempatan margin dari 4.000 ringgit ke 4,500 ringgit
- Faktor penurunan dari luar adalah turunnya harga kedelai pada minggu lalu dan juga turunnya harga minyak kedelai selama minggu lalu, walaupun di hari Jumat harga minyak kedelai naik 32 sen menjadi $33.35, selama minggu lalu harga minyak kedelai turun 1 sen, terjadi penurunan harga 33 pada minggu lalu yang ditutupi pada akhir minggu. Harga Minyak kedelai yang merupakan saingan dari minyak sawit sangat mempengaruhi harga dari minyak sawit.
- Pada minggu depan minggu menjelang Tahun Baru Cina , pasar dan bursa di Cina, Singapura akan lebih sepi karena liburan.
Harga minyak sawit masih bisa mengalami pemulihan dimulai pada bulan depan karena faktor – faktor sebagai berikut :
- Setelah laporan MPOB pada tanggal 10 Januari lalu menurut perkiraan Harga minyak sawit Malaysia di 2020 antara RM 2,900 – RM3,200 per ton di Januari 2020, dan rata-rata RM 2,300 per ton untuk 2020, Hasil research dari CGS – CIMB Equities akibat turunnya persediaan Malaysia 37% dari tahun lalu.
- Setelah ditandatangani oleh perjanjian fase pertama perjanjian dagang antara Cina dan AS maka pembelian kedelai AS akan meningkat mendorong harga kedelai dan produk minyak kedelai mendorong kenaikan harga dari minyak sawit.
- Pelaksanaan penggunaan biodiesel B20 dan B 30 di Indonesia dan Malaysia akan membuat permintaan minyak sawit meningkat.
- Hasil dari gugatan Indonesia ke Eropa ke WTO dapat juga menjadi penggerak kenaikan harga.
Kesimpulan :
Peningkatan yang tinggi dari harga minyak sawit pada akhir tahun 2019 membuat pasar menjadi jenuh, berhenti untuk naik ke fase selanjutnya namun berita dari perjanjian dagang AS dan Cina fase pertama, serta krisis Iran dan AS di Timur Tengah masih menjadi issue yang kuat untuk menggerakan pasar dari minyak sawit pada minggu berikutnya.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido