Harga Minyak Jatuh Tiba-Tiba – Terendah Dalam 4 Tahun

509
harga minyak

(Vibiznews-Commodity) Minyak West Texas Intermediate (WTI) membuka minggu yang baru dengan catatan yang negatif, turun dibawah dari $30 pada perdagangan sesi Asia. Level terendah dalam 4 tahun, yang terakhir terlihat pada Agustus 2016.

Arab Saudi mencengangkan dunia pada akhir minggu lalu dengan menurunkan harga ekspor sebanyak $6 – $8 per barel untuk pelanggan Asia mereka. Kerajaan Arab Saudi juga berkata mereka akan mendorong produksi mereka sebaliknya dari menguranginya dalam rangka menahan penurunan harga yang disebabkan oleh coronavirus.

Berbaliknya kebijakan Arab Saudi yang dramatis secara umum dianggap sebagai pembalasan terhadap penolakan Rusia untuk bergabung dalam pengurangan produksi dalam jumlah yang besar dari Organization of the Petroleum Exporting Countries  (OPEC).

Pertemuan OPEC+ (OPEC dengan sekutunya) pada minggu lalu diharapkan untuk berakhir dengan catatan yang positip dimana semua anggota sepakat untuk memangkas lebih dalam produksi sebesar 1,5 juta barel per hari untuk mengatasi dampak dari coronavirus. Namun, moskow, menolak untuk memangkas produksi, membuat kerjasama minyak Moskow – Riyadh pada masa yang akan datang mendjadi diragukan.

Saat ini minyak WTI diperdagangkan di sekitar $28.72 pada perdagangan sesi Asia, turun lebih dari 20% pada hari ini dan lebih dari 32% secara bulanan. Sementara minyak Brent diperdagangkan di $34, terendah sejak bulan Februari 2016.

Minyak “benchmark” ini berada pada pijakan yang paling lemah dimana harga jatuh lebih dari 14% pada minggu lalu karena ketakutan akan coronavirus.

Goldman Sachs telah merevisi turun perkiraan akan harga minyaknya untuk kuartal kedua dan ketiga menjadi $30 per barrel dan telah memperingati klien mereka mengenai kemungkinan penurunan harga minyak yang bisa sampai mendekati $20 per barel.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here