Peluang Investasi Saham saat Pandemi – Dialog Bersama CEO Kalbe Farma dan Direktur Bahana Securities

1501

(Vibiznews – Dialogue & Opinion) Vibiznews Dialogue & Opinion, 16 Juni 2020, wawancara bersama :
1. Vidjongtius, CEO PT Kalbe Farma Tbk
2. Nelwin Aldriansyah, Direktur Investasi Bahana Securities

Seperti kita ketahui, pandemi virus corona menekan ekonomi dan perdagangan saham global, termasuk di Indonesia. Namun di tengah kondisi yang sulit, perlu dicermati langkah-langkah apa yang dapat dilakukan dan peluang-peluang apa yang dapat dicari untuk meningkatkan peluang investasi dan perdagangan saham di Indonesia.

Nelwin Aldriansyah memaparkan bahwa selama semester 1 tahun 2020, secara keseluruhan pasar modal indonesia mengalami tekanan.Dimana jika dilihat pada awal tahun berada pada level 6500an, dan saat ini sekitar berada pada level sekitar 4600-4800an. Juga portfolio kepemilikan asing, sudah mencatatkan net selling 26 triliun rupiah, khususnya di saham perbankan. Demikian juga nilai transaksi harian, sebelumnya nilai perdagangan total rata-rata 14 triliun rupiah per hari, namun saat ini berada di kisaran di bawah 10 triliun rupiah per hari.

Vidjongtius juga menyatakan mulai bulan Februari-Maret mulai terjadi tekanan mendadak dengan adanya pandemi virus corona. Pasar belum siap, pengetahuan tentang virus juga belum banyak, dan dampak tekanan terjadi secara global. Bagi Kalbe Farma pun sempat mengalami penurunan tajam, dari harga sahamnya sekitar 1400an terus turun sampai paling rendah 830an, turun sekitar 40%.

Namun setelah itu memasuki kuartal kedua, pasar mulai melihat peluang, dimana industri farmasi memberikan harapan, sehingga tetap harus berpoerasi secara full. Kalbe mau meyakinkan pasar, karena itu operasional, distribusi, logistik harus benar-benar tersedia 100%.

Trenpun mulai kelihatan membaik. Kalbe Farma pada awal menawarkan konsumsi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kebersihan, menjaga kesehatan.

Vidjongtius juga mengakui bahwa Kementerian Kesehatan merespon dengan cepat, dimana diperbolehkan dilakukan online consultation, online prescription, sehingga bisa membantu masyarakat yang tidak ke mana-mana, yang stay at home. Jadi selain obat, juga ada kemudahan akses informasi, masuk ke dalam platform, bisa konsultasi langsung dengan dokter.

Di masa pandemi virus corona ini, masih ada peluang baik bagi sektor-sektor yang terkait seperti sektor yang terkait dengan bagian farmasi.

Nelwin juga menambahkan, bahwa secara umum sektor terkait farmasi menjadi sektor yang diharapkan investor, menjadi leader defensif dalam kondisi krisis, khususnya menghadapi masalah kesehatan. Sektor-sektor lainnya juga mendapatkan peluang seperti telekomunikasi dan yang terkait dengan logistik maupun pengiriman barang. Selain itu sektor Konsumen, terutama bahan pangan, makanan sehari-hari, dapat menjadi sektor yang pulih dibandingkan sektor di bidang sekunder dan tersier. Sedangkan sektor yang yang masih tertekan adalah perbankan, karena kualitas kredit yang memburuk, dengan banyaknya perusahaan, restoran, hotel tidak bisa beroperasi secara optimal

Untuk outlook pasar modal Indonesia pada semester kedua, Nelwin memperkirakan indeks berada di kisaran 4800-5000an, memang belum dapat kembali ke level sebelum krisis, dengan asumsi kondisi perekonomian dan tingkat suku bunga tetap berada dalam posisi sekarang ini.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here