Data Ekonomi Positif Dukung Pasar Global – Market Mover 23 Juni 2020 by Asido Situmorang

951

(Vibiznews – Market Mover) Sentimen penggerak pasar global pekan ini adalah harapan pemulihan ekonomi setelah mulai dibukanya kegiatan ekonomi di berbagai negara.
Harapan pemulihan ekonomi juga terlihat dari indikasi data ekonomi yang sebagian besar meningkat setelah tertekan selama masa pandemi coronavirus.

Pada hari Selasa aktivitas sektor jasa dan manufaktur bulan Juni baik di Perancis, Jerman, Inggris dan zona Eropa meningkat. Demikian juga Selasa malam aktivitas sektor jasa dan manufaktur AS diindikasikan meningkat.

Data ekonomi dari Jerman juga diindikasikan meningkat. Jerman sebagai negara ekonomi besar di Eropa, akan merilis data Ifo Business Climate Juni pada Rabu sore, Gfk Consumer Confidence Juli yang diindikasikan meningkat.

Dari Amerika Serikat juga terjadi indikasi data ekonomi meningkat. Pada Kamis malam akan dirilis data Durable Goods Orders Mei yang diindikasikan rebound dari negatif. Jobless Claim pada Kamis malam juga diindikasikan terjadi penurunan. Pada Jumat malam data Personal Spending Mei dan data Michigan Consumer Sentiment Final Juni juga diindikasikan meningkat.

Namun perlu terus dicermati sentimen yang dapat mempengaruhi harapa pemulihan ekonomi ini yaitu perkembangan perdagangan AS-China, yang jika mendukung harapan kesepakatan akan menguatkan pasar global dan sebaliknya jika terjadi ketegangan akan menekan pasar global.

Dengan adanya indikasi pemulihan ekonomi maka dapat mendukung pemulihan perdagangan pasar global.

Dari pasar indeks jika data ekonomi terealisir positif akan menguatkan bursa global baik bursa Wall Street, bursa Asia dan bursa Eropa.

Dari pasar forex, dengan pulihnya data ekonomi Eropa, maka akan menguatkan mata uang Euro, Swiss Franc. Mata uang Dolar Australia juga menguat. Dengan demikian dolar AS agak tertekan dengan adanya mata uang rivalnya yang menguat.

Dari pasar komoditas, jika data ekonomi terealisir positif akan menekan harga emas. Namun jika ada sentimen negatif seperti kekhawatiran peningkatan coronavirus dan perdagangan AS-China, akan menguatkan harga emas.
Sedangkan harga minyak akan meningkat seiring harapan peningkatan permintaan. Juga akan mencermati data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diindikasikan terjadi penurunan.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here