(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Malaysia naik pada hari Selasa mengikuti kenaikan dari harga minyak mentah, namun kenaikannya terbatas karena permintaan dan ekspor diperkirakan akan menurut akibat gelombang ke dua dari Covid-19.
Harga minyak sawit September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 21 ringgit atau 0.85% menjadi 2,466 ringgit perton, setelah pada permulaan pasar sempat turun 1% pada pagi hari.
Harga minyak mentah meningkat karena kekhawatiran pasar tentang status perjanjian dagang AS dan Cina. Menguatnya harga minyak mentah membuat permintaan akan biodiesel, sebagai bahan bakar pengganti meningkat .
Ekspor minyak sawit Malaysia dari tanggal 1 – 20 naik 55.3% – 57% dari bulan lalu menurut data dari cargo surveyors, setelah pelonggaran dari lockdown akibat pandemic virus covid-19 dan pembebasan pajak ekspor.
Menurut the Malaysian Palm Oil Council pada hari Senin ekspor akan meningkat pada semester kedua tahun ini, namun analis lain mengatakan bahwa konsumsi global untuk minyak nabati pada tahun ini akan turun, ini merupakan rekor pertama kalinya bahwa konsumsi minyak nabati akan turun.
Harga minyak sawit diperkirakan akan mencapai 2,500 ringgit per ton pada tahun ini karena adanya peningkatan ekspor ke Timur Tengah dan Afrika Utara yang diperkirakan akan mengkonsumsi dua juta ton minyak sawit dan 1.35 juta ton diperkirakan akan dibeli dari Malaysia.
Harga minyak kedelai di Dalian turun 0.62% sementara harga minyak sawit turun 1.01%. Harga minyak kedelai di CBOT turun 0.34%.
Loni T/ Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido