Weekly Market Review : Soft Commodities – Coffee – Sugar – Cocoa

1729

(Vibiznews – Commodity) –  Pada penutupan pasar hari Jum’at harga soft commodities mixed , dengan harga kopi Arabika naik , harga kopi Robusta turun, harga gula turun dan harga kakao turun.

Harga kopi pada penutupan hari Jumat mixed dengan turunnya harga kopi Robusta ke terendah 2 ¼ bulan,  karena laporan dari ICO memperkirakan terjadi penurunan konsumsi kopi global. Sedangkan di New York harga kopi Arabika naik karena laporan Marex Spectron produksi kopi Brazil turun.

Harga gula turun pada penutupan pasar hari Jumat mengikuti turunnya harga minyak mentah dan melemahnya real Brazil.

Harga kakao melanjutkan penurunan pada penutupan pasar hari Jumat ke terendah 1 ¼ bulan, karena persediaan melimpah di Ivory Coast.

Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :

Harga kopi Arabika Desember di ICE New York  pada hari Jumat ditutup naik $1.90 (1.77%) menjadi $108.95 dan harga kopi Robusta Januari di ICE London turun 0.30%.

Faktor penggerak pasar Kopi:

  • Produksi kopi  dunia  di 2019/20 ( Oktober – September) turun 2.2% dari tahun lalu menjadi 169.344 juta kantong menurut ICO.
  • Konsumsi kopi global turun 0.5% dari tahun lalu menjadi 167.807 juta kantong menurut ICO.
  • Pasar kopi dunia di 2019/20    akan menjadi surplus  538 juta kantong dari surplus 4.403  juta kantong di 2018/2019  menurut ICO.
  • Perkiraan Produksi kopi Arabika Brazil di 2020 sebesar 47.4 juta kantong naik 38% dari tahun lalu dan diatas perkiraan sebelumnya 46 juta kantong menurut Conab.
  • Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2020/21 naik 12% dari tahun lalu menjadi 41.024 juta kantong menurut FAS.
  • Ekspor kopi Robusta  Vietnam di Januari – September  turun 1.4% dari tahun lalu menjadi 1.251 MMT menurut General Departement of  Vietnam Customs.
  • Produksi kopi Robusta Vietnam di 2020/21  diperkirakan turun 3.5 % dari tahun lalu menjadi 30.2 juta kantong menurut FAS – USDA.

Harga gula Maret di ICE New York ditutup turun 3 sen (0.22%) menjadi $13.55 dan harga gula putih Desember di ICE London turun 0.35%.

Faktor Penggerak Pasar Gula:

  • Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 173.5 MMT setelah turun 8.4%  di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
  • Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit 72,000 MMT defisit  14,000 MT di 2019/20 menurut ISO.
  • Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan  akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20  menurut CONAB.
  • Produksi gula India di 2019/20 akan turun 15% dari tahun lalu ke tiga tahun terendah menjadi 28 MT karena kekeringan dan penundaan musim monsoon menurut ISMA.
  • Produksi gula Thailand di 2020/21 turun 13% dari tahun lalu ke terendah 11 tahun menjadi 7.2 MMT karena kekeringan menurut The Thailand Sugar Mills Corp.

Harga Kakao Desember di ICE New York pada hari Jumat turun $26 (1.04%) menjadi $2,482 per bushel, dan harga kakao Desember di ICE London turun 2.20%.

Faktor penggerak pasar kakao :

  • Produksi kakao dunia di 2019/20 (Oktober – September) akan turun 2% dari tahun lalu menjadi 4.724 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan produksi kakao yang digiling akan turun 3.1% dari tahun lalu menjadi 4.635 MMT penurunan pertama sejak 2016 menurut ICCO.
  • Perkiraan pasar Kakao 2019/20 akan surplus 42,000 MT dari defisit 52,000 MT di 2018/19. menurut ICCO
  • Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
  • Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850.00 MMT menurut ICCO.

Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here