(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jumat harga minyak sawit kembali turun setelah empat hari berturut-turut naik karena mengikuti penurunan dari harga minyak kedelai di CBOT dan Di Dalian Commodity Exchange, turunnya harga minyak mentah juga mempengaruhi harga minyak sawit.
Harga minyak sawit Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada penutupan pasar hari Jumat turun 1.1% menjadi 3,355 ringgit ($811.96) per ton.
Harga minyak sawit pada hari Kamis ditutup naik 49 ringgit atau 1.5% menjadi 3,395 ringgit ($822.43) per ton, harga penutupan tertinggi sejak 2 Mei 2012, kenaikan harga selama 4 hari berturut-turut.
Harga minyak sawit pada minggu ini sempat naik 4 hari berturut-turut dan naik ke tertinggi 8 ½ tahun pada hari Kamis. Kenaikan harga minyak sawit minggu ini sebesar 3.9%.
Faktor- Faktor yang sangat mempengaruhi kenaikan harga minyak sawit pada minggu ini :
- Laporan MPOB pada tanggal 10 Nopember:
- Persediaan minyak sawit di bulan Oktober turun ke terendah 3 tahun karena produksi berkurang dan peningkatan ekspor musiman dari India menurut MPOB. Persediaan minyak sawit Oktober terendah 3 tahun turun 8.6% per bulan, menjadi 1.57 juta ton, terendah sejak Juni 2017 menurut MPOB
- Produksi minyak sawit di bulan Oktober turun 7.8% dari bulan lalu menjadi 1.72 juta ton, terendah sejak bulan Mei menurut MPOB, karena cuaca hujan dan kekurangan buruh di perkebunan sawit.
- Ekspor minyak sawit pada bulan Oktober naik 3.8% menjadi 1.67 juta ton naik untuk bulan ke dua Negara tujuan ekspor India 13.1%, Pakistan 33.3% dan AS 24%. Tapi terjadi pengurangan dari Cina turun 24% dan Uni Eropa turun 23.3%.
2. Cargo surveyor melaporkan bahwa pengiriman ekspor minyak sawit di Malaysia selama 1 -10 Nopember turun 17% – 19% dari periode bulan lalu. Pengiriman minyak sawit ke India di Bulan Nopember turun setelah festival Diwali selesai yang akan mempengaruhi harga dari minyak sawit pada bulan ini, sementara produksi bisa berkurang sampai bulan Desember.
3. The Southern Palm Oil Millers Association memperkirakan produksi minyak sawit dari tanggal 1 -10 Nopember turun 12% dari bulan lalu. Berita ini dikeluarkan untuk menambahkan laporan MPOB ( Malaysian Palm Oil Board) pada hari Selasa bahwa pada bulan Oktober produksi minyak sawit turun 7.8% dari bulan lalu menjadi 1.72 juta ton, terendah sejak bulan Mei.
4. Indonesia mengekspor 2.76 juta ton minyak sawit dan produknya seperti oleochemicals di bulan September turun 15% dari tahun lalu pada bulan yang sama menurut Indonesian Palm Oil Association.
Harga minyak kedelai di Dalian pada hari Jumat turun 0.25 dan harga minyak sawit turun 0.4%. Harga minyak kedelai di CBOT turun 0.5%.
Kesimpulan :
Diperkirakan bahwa ekspor berkurang pada bulan Nopember ini dan produksi masih akan turun lagi maka harga minyak sawit diperkirakan akan naik lagi pada minggu ini, kemungkinan harga minyak sawit turun apabila harga minyak kedelai turun karena panen kedelai sudah selesai.
Perkiraan harga untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,280 ringgit dan berikut ke 3,230 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,400 ringgit dan berikut ke 3,430 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido