(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global bergejolak setelah data inflasi AS menunjukkan peningkatan yang tinggi.
Tingkat inflasi tahunan di AS meningkat menjadi 5,4% pada Juni 2021 dari 5% pada Mei, mencapai titik tertinggi baru sejak Agustus 2008, dan jauh di atas perkiraan 4,9%. Kenaikan harga terbesar terjadi pada lonjakan harga mobil dan truk bekas, bensin, bahan bakar minyak, jasa gas dan jasa transportasi. Biaya tempat tinggal dan makanan juga meningkat.
Inflasi AS telah meningkat tahun ini ketika pemulihan ekonomi meningkat, pembatasan bisnis berkurang dan permintaan melonjak di tengah vaksinasi yang meluas.
Bagaimanakah pengaruh kenaikan inflasi AS bagi pasar perdagangan global?
Dari pasar Forex, Dolar AS naik ke level tertinggi 5 hari terhadap sekeranjang mata uang pada hari Selasa setelah data menunjukkan data inflasi AS untuk Juni naik lebih dari yang diperkirakan, meningkatkan prospek bahwa kekhawatiran inflasi akan terus berlanjut. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, naik 0,59% pada 92,762, tertinggi sejak 8 Juli. Dolar Kanada jatuh terendah 4 hari terhadap dolar AS. Poundsterling juga jatuh seiring penguatan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa saham global jatuh akibat inflasi AS yang tinggi. Bursa saham AS berakhir di zona merah, demikian juga bursa Eropa turun dengan sentimen peningkatan inflasi AS. Terpantau hari ini bursa Asia merosot mengikuti bursa AS akibat kenaikan inflasi AS.
Dari pasar Komoditas, Harga emas terpantau melemah, tertekan penguatan dolar AS setelah data menunjukkan harga konsumen AS bulan lalu naik paling tinggi dalam 13 tahun, dan fokus sekarang beralih ke pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres. Sedangkan harga minyak naik, pulih dari penurunan hari sebelumnya, terdukung harapan penurunan lebih lanjut dalam persediaan minyak mentah AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
