Harga Minyak Sawit Kembali Naik, Review Harga Minyak Sawit Mingguan

816

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada 2 hari di awal minggu sudah naik kembali setelah pada minggu lalu mengalami penurunan, karena turunnya pajak impor dari India, dan kenaikan pajak ekspor untuk CPO dari Indonesia, diharapkan pada minggu ke tiga September ekspor minyak sawit Malaysia sudah naik kembali dan harga akan meningkat lagi.

Harga minyak sawit Nopember pada hari Senin 13 September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 42 ringgit atau 0.98% menjadi 4,320 ringgit ($1,041.21 ) per ton

Harga minyak sawit mengalami penurunan pada minggu lalu tanggal 6 September – 10 September 2021 setelah Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan Bulan Agustus dimana persediaan meningkat, karena produksi meningkat dan ekspor turun pada bulan Agustus. Harga minyak sawit pada seminggu lalu turun 71 ringgit (1.63%).

Adapun perincian Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan Bulan Agustus dari The Malaysian Palm Oil Board ( MPOB) pada hari Jumat 10 September 2021 adalah sebagai berikut:

  • Persediaan minyak sawit naik 16.59% dari bulan lalu menjadi $924,035 ton dari 792,582 ton. Persediaan minyak sawit naik 25.28% menjadi 1.87 juta ton dari 1.49 juta ton sebelumnya.
  • Produksi CPO naik 11.8% menjadi 1.70 juta ton dari 1.52 juta ton di bulan Juli sementara ekspor turun 17.06% dari bulan lalu menjadi 1.16 juta ton di bulan Agustus dari 140 juta ton di bulan Juli.

The Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) memperkirakan persediaan akhir bulan Juli naik, sehingga gabungan persediaan Indonesia dan Malaysia di bulan Juli diatas 6 juta ton.

Hasil CPO Indonesia di bulan Juli sebesar 4.1 juta ton naik 5.4% dari tahun lalu tapi turun 9.5% dari bulan Juni menurut laporan GAPKI pada hari Kamis.

Menurut Laporan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE (World Agriculture Supply and Demand Estimate ) dari USDA ( United Stated Department of Agriculture) pada hari Jumat Persediaan minyak sawit di akhir Juli sebesar 1.875 MMT jumlah terbesar bulanan sejak Juni 2020, sehingga harga minyak sawit turun pada minggu lalu namun pada hari Senin harganya masih naik.

Harga CPO di pasar fisik kontrak September turun 80 ringgit menjadi 4,600 ringgit per ton dari 4,680 ringgit per ton pada hari Kamis.

Pergerakan harga minyak sawit pada minggu ini :

  • Harga minyak sawit Nopember pada hari Jumat 10 September 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchanges turun 113 ringgit atau2.57% menjadi 4,279 ringgit ($1,034.82) per ton terendah sejak 2 September. Harga minyak sawit turun 3.2 % pada sesi siang setelah Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan bulan Agustus dari The Malaysian Palm Oil Board (MPOB).
  • Harga minyak sawit Nopember pada hari Kamis 09 September 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 87 ringgit atau 1.94% menjadi 4,391 ringgit ($1,059.09) per ton. Harga minyak sawit sempat turun 2.5% pada siang hari.
  • Harga minyak sawit Nopember pada hari Rabu 8 September 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 5 ringgit atau 0.11% menjadi 4,385 ringgit ($1,055.10) per ton, setelah naik 4 hari berturut-turut.
  • Harga minyak sawit Nopember pada hari Selasa 7 September 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 61 ringgit atau 1.41% menjadi 4,392 ringgit ($1,057.29) per ton, harga penutupan tertinggi sejak 26 Agustus, kenaikan harga 4 hari berturut-turut.
  • Harga minyak sawit Nopember pada hari Senin 6 September 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 20 ringgit atau 0.46% menjadi 4,330 ringgit ($1,044.38) per ton. Pada pertengahan pasar naik 1.8%.

India pada hari Jumat menurunkan pajak impor CPO menjadi 2.5% dari 10% sementara untuk minyak kedelai dan minyak bunga matahari turun menjadi 2.5% dari 7.5% demikian dikatakan pemerintah India pada hai Jumat.

Dasar pengenaan pajak impor untuk minyak sawit, minyak kedelai dan minyak bunga matahari turun 32.5% dari 37.5%. Setelah pemotongan pajak CPO, minyak kedelai dan minyak bunga matahari maka semuanya total pajaknya menjadi 24.75%, termasuk 2.5%. sementara untuk grade minyak nabati olahan total pajak impornya 35.75%. India merupakan negara importir minyak nabati 2/3 dari total.

India mengimpor minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia sementara minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Ukraina dan Rusia.

Kesimpulan:

Laporan bulanan Persediaan dan Permintaan Agustus dari MPOB seperti yang diperkirakan bahwa persediaan meningkat, karena produksi yang meningkat dan ekspor yang turun sehingga setelah itu harga minyak sawit langsung turun.

Tetapi pada minggu ke depan ada pengaruh yang menguntungkan adalah penurunan pajak ekspor India dan kenaikan pajak ekspor Indonesia diperkirakan akan meningkatkan ekspor minyak sawit Malaysia sehingga dapat menaikkan harga minyak sawit kembali.

Pengaruh pada awal minggu yang membuat harga minyak sawit berbalik adalah kenaikan harga minyak mentah, sehingga bisa menaikkan harga minyak sawit dalam peningkatan penggunaan biodiesel.

Dengan harga minyak sawit yang tinggi bisa jadi India akan beralih ke minyak nabati lain selain minyaksawit.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,150 ringgit dan berikut ke 3,930 ringgit sedangkan resistant pertama di 4,370 ringgit dan berikut ke 4,510 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here