Pergerakan Harga Minyak Sawit dari 4 Oktober – 11 Oktober 2021

929

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Senin turun mengakhiri kenaikan harga pada seminggu lalu yang harga minyak sawit mencapai rekor harga tertinggi sehingga kenaikan seminggu lalu sebesar 10%.

Faktor penggerak kenaikan harga minyak sawit adalah dari kenaikan harga minyak mentah, yang membuat harga minyak nabati dan mempengaruhi kenaikan harga minyak sawit.

Harga minyak sawit Desember pada hari Senin 11 Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 13 ringgit atau 0.26% menjadi 4,953 ringgit ($1,188.34) per ton setelah naik 10% pada minggu lalu.

Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 –10 Oktober turun 7.5% menjadi 500,381 ton dibanding bulan September menurut cargo surveyor Amspec Agri.

Pada Hari Senin the Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengeluarkan Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan Minyak Sawit sebagai berikut:

  • Persediaan minyak sawit pada akhir September turun 6.99% menjadi 1.75 juta ton dibanding bulan sebelumnya menurut MPOB.
  • Produksi Crude Palm Oil turun 0.39% sementara ekspor minyak sawit naik 36.83% .
  • Pada minggu lalu harga minyak sawit naik ke harga mendekati harga 5,000 ringgit dan naik 10% pada seninggu lalu.
  • Turunnya persediaan di bawah dari perkiraan setelah produksi tetap flat sementara penggunaan domestik dan ekspor meningkat.

Data MPOB membuat harga naik dan dari pasar minyak sawit berharap adanya pembelian dari Cina setelah seminggu libur.

Pergerakan harga minyak sawit pada awal bulan dari tanggal 4 Oktober- 8 Oktober 2021.

Harga minyak sawit Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange Jumat 8 Oktober 2021 naik 117 ringgit atau 2.41% menjadi 4,966 ringgit ($1,189.18) per ton kenaikan selama 3 minggu berturut-turut.

Harga minyak sawit Desember pada hari Kamis 07 Oktober 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 27 ringgita atau 0.55% menjadi 4,845 ringgit ($1,158.54) per ton, karena turunnya harga minyak kedelai.

Harga minyak sawit Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada hari Rabu 6 Oktober naik 133 ringgit atau 2.81% menjadi 4,871 ringgit ($1,165.03) per ton kenaikan harga 3 hari berturut -turut

Harga minyak sawit Desember pada penutupan pasar hari Selasa 05 Oktober 2021 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 3.38% menjadi 4,738 ringgit ($1,134.17) per ton.

Harga minyak sawit Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada hari Senin 04 Oktober naik 81 ringgit atau 1.8% menjadi 4,586 ringgit per ton setelah turun 2% pada sesi sebelumnya.

Pergerakan harga pada minggu lalu disebabkan oleh:

  • Harga minyak sawit naik tiga hari berturut-turut namun pada hari Kamis harga minyak sawit turun karena harga minyak mentah turun, namun pada
  • hari Jumat harga minyak mentah kembali naik dan kenaikan 5 % pada minggu ini, kenaikan harga minyak mentah karena tanda-tanda industri mengganti bahan bakar gas dengan minyak mentah, karena mahalnya harga gas alam.
  • Dengan naiknya harga minyak mentah maka harga biodiesel akan naik sebagai bahan bakar pengganti, dengan naiknya harga biodiesel maka harga minyak sawit juga naik sebagai bahan baku dari biodiesel
  • Ekspor Indonesia di bulan Agustus untuk produk oleochemical naik 59% dari tahun lalu menjadi 4.27 juta ton menurut Indonesian Palm Oil Association (GAPKI). Produksi Crude Palm Oil Indonesia sebesar 4.56 juta ton di bulan Agustus dan persediaan akhir sebesar 3.43 juta ton.
  • Permintaan melambat di pembeli utama kelapa sawit India karena impor yang meningkat akibatnya persediaan yang melonjak setelah rekor impor bulan lalu, sedangkan proses pemakaian juga berkurang .
  • The Malaysian Palm Oil Association memperkirakan produksi September turun 1.44% dari bulan sebelumnya menjadi 1.68 juta ton.
  • Permintaan akan minyak sawit 2021/22 diperkirakan akan meningkatkan eksporkarena kebijakan perdagangan yang mudah dan pelaksanaan vaksinasi yang Sudah meningkat di dunia membuat kebijakan pengetatan akan dikurangi sehingga permintaan meningkat menurut Refinitiv Commodities Research.
  • Persediaan minyak sawit Malaysia di bulan September diperkirakan turun dari jumlah tertinggi 14 bulan pada bulan lalu, karena meningkatnya ekspor dan kenaikan produksi yang kecil.
  • Persediaan minyak sawit Malaysia turun 0.36% menjadi 1.87 juta ton ementara produksi naik 2.8% menjadi 1.75 juta ton.

Bursa Malaysia Derivatives meluncurkan East Malaysian Crude Palm Oil Futures pada hari Senin, membuat investor dapat melihat pergerakan harga di pasar Malaysia sebelah timur.

Kesimpulan:

Harga minyak sawit berada pada harga tertingginya hampir mendekati harga 5,000 ringgit pada minggu ini harga ini tidak dapat dipertahankan karena para importir akan beralih ke minyak nabati lain karena mahalnya harga minyak sawit.

Kenaikan harga minyak mentah sangat mempengaruhi kenaikan harga minyak sawit terutama biodiesel karena berbahan baku minyak sawit sebagai bahan bakar pengganti.

Penurunan penularan virus covid membuat penderita positif berkurang akibatnya pemerintah negara-negara luar mulai mengendorkan

Cina diharapkan akan meningkatkan impor kedelai dan minyak nabati lainnya setelah libur selama satu minggu

Cuaca yang baik pada musim panen di bulan September ini akan membuat produksi meningkat apabila diikuti dengan ekspor menurun maka harga minyak sawit akan merosot lagi.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,800 ringgit dan kemudian ke 4,590 ringgit sedangkan resistant pertama di 4,960 ringgit dan berikut ke 5,020 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here