(Vibiznews – Commodity) Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, karena permintaan safe-haven dan lebih banyak trader berjangka yang melakukan aksi “short-covering”. Sikap investasi dan trading yang “risk-off” telah kembali ke pasar umumnya setelah sempat lega selama satu hari, hari Senin.
Harga emas berbalik turun dan kehilangan semua keuntungan pada awal perdagangan dengan kepala the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan moneter AS yang lebih ketat diperlukan untuk menahan inflasi dan untuk menjaga agar rantai supply tetap bergerak. Indeks dollar AS berbalik naik tajam, dan berhasil memperoleh kembali kerugian pada waktu awal karena pernyataan dari Powell ini. Dan hal ini berarti bearish bagi emas.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $10.70 ke $1,774.90 per troy ons.
Pasar saham global bervariasi mengarah turun pada perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko meningkat pada hari Selasa dengan masih banyaknya hal yang tidak diketahui mengenai varian baru dari coronavirus, Omicron, termasuk seberapa efektifnya vaksin saat ini menghadapinya. Moderna mengatakan bahwa banyaknya mutasi dari Omicron menunjukkan diperlukan vaksin yang baru.
Varian baru dari virus corona memicu kekuatiran baru mengenai ekonomi negara-negera maju yang sekali lagi bisa dilumpuhkan oleh locdown bisnis dan berkurangnya permintaan konsumen. Federal Reserve bisa dipaksa untuk memutar balik pengumuman mengenai tapering program pembelian obligasi yang disebabkan karena keprihatinan akan diberlakukannya lockdown berikutnya di ekonomi AS jika Omicorn naik di AS.
“Support” terdekat menunggu di $1,770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,767 dan kemudian $1,761. “Resistance” terdekat menunggu di $1,776 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,779 dan kemudian $1,785.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido