(Vibiznews – Commodity) Harga emas sempat diperdagangkan mendekati level ketinggian selama 5 minggu di sekitar $1,817, sebelum akhirnya terkoreksi turun kembali ke $1,811 karena berbalik menguatnya USD. Metal berharga kuning ini mengalami arus safe-haven setelah keluar angka terbaru kasus coronavirus secara global yang melompat hampir 50% dari angka satu bulan yang lalu, mencetak rekor di pandemik. Sementara itu, menguatnya dollar AS ikut membantu menekan harga emas di tengah pasar yang sedang berada dalam musim liburan musim dingin.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $0.80 ke $1,811.70 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.115 ke $23.035 per ons.
Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam yang lebih sepi, dalam perdagangan setelah liburan Natal namun memasuki liburan akhir tahun. Beberapa pasar overseas tetap tutup untuk liburan Natal. Sementara indeks saham AS naik lebih tinggi dan mencetak rekor ketinggian dalam perdagangan tengah hari.
Masih ada kekuatiran mengenai coronavirus, namun sudah ada vaksin dan obat untuk memerangi virus tersebut. Sikap pasar sekarang ini mengenai perang melawan coronavirus adalah serius namun bisa diatasi.
Berita pada saat ini di pasar adalah potensi terjadinya krisis geopolitik dengan Rusia mengirimkan tentara ke perbatasan Ukraina yang membuat AS dan Eropa meradang.
“Support” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,785 dan kemudian $1,775
“Resistance” terdekat menunggu di $1,815 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825 dan kemudian $1,840.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
