(Vibiznews – Commodity) Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa karena keuntungan tehnikal jangka pendek yang dimiliki emas dengan naiknya harga-harga belakangan ini. Meskipun demikian kenaikan harga emas dibatasi oleh naiknya yields obligasi AS dengan tajam dan rally dari indeks dollar AS. Selain itu hanya ada sedikit keengganan terhadap resiko di pasar yang terlihat pada rally pasar saham.
Pada hari Selasa harga emas terus mengalami kenaikan setelah pada hari Senin mengalami aksi jual. Angka indeks manufaktur AS dari Institute for Supply Management, keluar mengecewakan. ISM manufacturing index bulan lalu muncul di 58.7%, lebih rendah dari perkiraan konsensus pasar di 60.0% dan juga turun dari bulan November di 61.1%.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $13.40 ke $1,814.90 per troy ons. Sementara itu perak Comex bulan Maret turun $0.06 ke $22.75 per ons.
Lihat : Emas: Review 2021 & Outlook 2022
Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. “Risk-On” telah menjadi semboyan para trader dan investor setiap memulai tahun yang baru. Hal ini datang tidak peduli dengan varian baru coronavirus Omicron yang masih menyebar dengan cepat di banyak negara. Pandangan akan menguatnya AS dan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022 dan bahwa coronavirus adalah serius namun bisa dikendalikan, membuat sikap di pasar kebanyakan tetap semangat.
“Support” terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,785 dan kemudian $1,775
“Resistance” terdekat menunggu di $1,825 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,833 dan kemudian $1,840.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido