(Vibiznews – Commodity) Harga emas terus turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis ditengah munculnya hasil pertemuan FOMC dari the Fed yang lebih hawkish daripada yang diperkirakan sebelumnya, yang diikuti oleh keluarnya data ekonomi AS yang bagus-bagus yang telah membantu mendorong naik indeks dollar AS ke 1,5 tahun ketinggian.
Laporan GDP kuartal ke 4 AS menunjukkan kenaikan sebesar 6.9% dibandingkan dengan yang diperkirakan kenaikan sebesar 5.5%.
Indikator inflasi yang paling diperhatikan oleh the Fed yaitu personal consumption expenditures (PCE) index, muncul menyala-nyala di 6.5% per tahun pada kuartal ke empat.
Sementara itu. departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa weekly jobless claims turun 30.000 menjadi 260.000, turun dari angka minggu sebelumnya di 290.000.
Angka – angka data ekonomi AS yang bagus-bagus ini telah membantu rally indeks dollar AS, yang mendorong turun harga emas lebih lanjut setelah penurunan yang disebabkan oleh keluarnya hasil pertemuan FOMC the Fed kemarin.
Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan New York dimulai.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $12.10 ke $1,807.30 per troy ons.
Berita paling panas di pasar adalah unjuk kuasa dari Rusia kepada negara-negara Barat dengan Rusia kelihatannya siap menyerbu Ukraina. NATO dengan sekutunya sedang mengirim pasukan ke Ukraina dan mensiagakan pasukan NATO, termasuk 8500 pasukan AS. Tuntutan Rusia agar Ukraina tidak diperbolehkan bergabung ke NATO telah ditolak oleh AS. Situasi ini nampaknya akan menjadi semakin buruk sebelum akhirnya membaik.
“Support” terdekat menunggu di $1,804 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,783 dan kemudian $1,756.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,831 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,842 dan kemudian $1,850.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido