Harga Soft Commodity di Bulan April Turun, Review Mingguan Pasar Soft Commodity

638

(Vibiznews – Commodity) – Review Pasar akhir bulan April, Harga soft commodities di akhir minggu mixed, indeks dolar AS menguat di bulan April, sehingga harga komoditas turun, namun diimbangi dengan kenaikan Harga minyak mentah naik, tingkat inflasi yang tinggi , pada bulan April penurunan harga komoditas kopi dan kakao turun, karena harga tinggi di makanan pokok membuat konsumen lebih mendahulukan membeli bahan makanan pokok daripada pergi ke restoran atau kafe.

Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat naik karena melemahnya indeks dolar AS sehingga membuat harga komoditas naik termasuk kopi. Kekhawatiran bahwa terjadi inflasi global semakin tinggi sehingga para pemilik dana membeli komoditi untuk lindung nilai terhadap inflasi setelah data pada hari Jumat di AS Indeks biaya tenaga kerja pada q1 naik diatas perkiraan dan the Eurozone April melaporkan CPI naik diatas perkiraan.

Harga gula mixed pada penutupan pasar hari Jumat harga gula tertekan setelah Laporan Green Pool Commodity perkiraan pasar gula global di 2022/23 menjadi surplus +1.41 MMT dari perkiraan bulan Januari defisit –742,000 MT. Penurunan harga gula terbatas karena produksi Brazil turun menurut data Unica pada pertengahan April turun 80%.

Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat tidak berubah di New York karena penjualan di akhir minggu, pada awal pasar harga sempat naik ke harga tertinggi 1 minggu di New York dan juga di London ke harga tertinggi 2 ½ minggu kenaikan harga karena naiknya permintaan dari Amerika Utara.

Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :

KOPI
Harga kopi Arabika Juli di ICE New York naik $4.50 (2.07%) menjadi $222.10 dan harga kopi Robusta Juli di ICE London naik 0.86%.

Selama bulan April harga kopi Arabika turun 2.03% dari bulan Maret

Faktor Penggerak Harga Kopi :

  • Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) akan turun 2.1% dari tahun lalu menjadi 167.17 juta kantong menurut ICO.
  • Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 3.3% dari tahun lalu menjadi 170.30 juta kantong menurut ICO.
  • Pasar kopi global di 2020/21 akan menjadi defisit –3.13 juta kantong dari surplus 5.97 juta kantong menurut ICO
  • Laporan ICO total ekspor kopi global (Okt – Sep) 2020/21 naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 128,931 juta kantong.
  • Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2021/22 turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong dari 45.67 juta kantong di 2020/21 karena kekeringan menurut the USDA’s FAS
  • Hasil panen kopi Arabika Brazil di 2022 /23 diperkirakan akan naik 31.8% dari tahun lalu menjadi sebesar 41.1 juta kantong menurut Rabo Bank
  • Colombia National Federation of Coffee Growers melaporkan produksi kopi Maret turun 13 % dari tahun lalu menjadi 914,000 kantong
  • Ekspor kopi Robusta Vietnam dari Januari sampai April 2022 naik 28.4% dari tahun lalu menjadi 752,000 MT menurut Vietnam’s General Statistics Office
  • Persediaan kopi hijau di AS di bulan Maret 2022 naik 1% dari bulan lalu dan naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 5.82 juta kantong

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $213 , berikut ke $207 sedangkan resistant pertama di $ 225 dan berikut ke $ 233

GULA
Harga gula Juli di ICE New York turun 8 sen (0.42%) menjadi $19.15 dan harga gula Agustus di ICE London naik 0.36%.

Selama bulan April harga gula turun 1.08% dari bulan Maret

Faktor Penggerak Pasar Gula:

  • Produksi gula dunia di 2021/22 ( Oktober/ September) akan naik 1% dari tahun lalu menjadi 170.51 MMT dari 170.335 MMT di 2020/21 menurut ISO.
  • Pasar gula dunia di 2021/22 akan defisit –1.93 MMT dari –2. 29 MMT di 2020/21 menurut ISO
  • Perkiraan Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2021 /22 akan naik menjadi 35 MMT dari 33.9 MMT dari perkiraan Nopember menurut CONAB.
  • Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB.
  • Produksi gula India di 2021/22 diperkirakan naik menjadi 35 MMT dari 33.3 MMT naik 12.2% dari perkiraan Januari 31.5 juta menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Ekspor gula India di 2021/22 akan mencapai rekor 9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Produksi gula Thailand 2021/22 dari 7 Desember – 19 Maret sebesar 9.6 MMT dan total hasil panen gula dari 7 Desember sampai 31 Maret sebesar 10 MMT jumlah tertinggi 3 tahun menurut the Thailand Office of Cane and Sugar Board
  • Ekspor gula Thailand diperkirakan sebesar 7 MMT di 2021/22 menurut the Thailand Office of Cane and Sugar Board

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 18.70 dan berikut ke $ 18.10 sedangkan resistant pertama di $ 19.30 dan berikut ke $ 19.90

KAKAO
Harga kakao Juli di ICE New York tidak berubah di $2,567 per ton sedangkan harga kakao Juli di ICE London turun 0.17%.

Selama bulan April harga kakao di New York turun 4.32% dari bulan Maret

Faktor penggerak pasar kakao :

  • Perkiraan produksi kakao dunia di 2021/22 (Oktober – September) akan turun 5.2% dari tahun lalu menjadi 4.995 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan produksi kakao yang digiling 2021/22 akan naik 2.6% dari tahun lalu menjadi 5.09 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan pasar Kakao global di 2021/22 akan defisit 181,000 MT dari surplus 215,000 MT di 2020/21 menurut ICCO.
  • Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa persediaan kakao melimpah akumulasi kakao yang dikirim ke pelabuhan sebesar 1,99 MMT pada tanggal 1 Oktober – 24 April naik 1.0% dari tahun lalu
  • The Ghana Cocoa Board memperkirakan panen kakao Ghana di 2021/22 sebesar 950,000 MT turun 5.6% dari 1.06 MMT perkiraan panen 2020/21

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $ 2,540 dan berikut ke $2, 480 sedangkan resistant pertama di $2,580 dan berikut ke $2,640

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting