Pada Minggu ke 2 Hanya Harga Kopi Turun, Harga Gula dan Kakao Masih Naik, Review Mingguan

666

(Vibiznews – Commodity) – Review Pasar Minggu ke dua di bulan Mei, Harga soft commodities di akhir minggu mixed, indeks dolar AS melanjutkan penguatannya pada awal minggu, dan pasar modal mengalami penurunan akibat yield obligasi naik , sehingga harga komoditas turun, namun diimbangi dengan kenaikan harga minyak mentah, tingkat inflasi yang tinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina selama 2 bulan. Pada akhir minggu harga komoditas naik kembali pada akhir minggu kecuali kopi karena faktor cuaca membuat harganya turun.

Harga kopi turun pada penutupan pasar pada hari Jumat 13 Mei berkurangnya risiko dari suhu dingin dan pembekuan di Brazil, perkiraan cuaca untuk minggu depan temperatur akan menjadi panas sehingga mengurangi resiko pembekuan di perkebunan kopi di Brazil. NOAA mengatakan sebelumnya pada hari Rabu bahwa temperatur di Selatan Brazil dimana perkebunan kopi berada akan terkena cuaca dingin dan beku pada 16 Mei sampai 19 Mei.

Harga gula naik pada penutupan pasar hari Jumat 13 Mei dengan harga gula di London naik ke harga tertinggi 3 minggu. Naiknya harga minyak mentah pada hari Jumat, naik 3% ke harga tertinggi 1 minggu.

Harga kakao naik pada penutupan pasar hari Jumat 13 Mei dengan harga kakao di New York naik dari harga terendah 2 minggunya karena melemahnya indeks dolar AS . Harga kakao di London juga naik karena GBPUSD turun ke kurs terendah 2 tahun.

Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :

KOPI
Harga kopi Arabika Juli di ICE New York turun $1.40 (0.65%) menjadi $213.90 dan harga kopi Robusta Juli di ICE London 0.87%.

Selama seminggu ini harga kopi Arabika naik 1.64%

Faktor Penggerak Harga Kopi :

  • Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) akan turun 2.1% dari tahun lalu menjadi 167.17 juta kantong menurut ICO.
  • Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 3.3% dari tahun lalu menjadi 170.30 juta kantong menurut ICO.
  • Pasar kopi global di 2020/21 akan menjadi defisit –3.13 juta kantong dari surplus 5.97 juta kantong menurut ICO
  • Laporan ICO total ekspor kopi global (Okt – Sep) 2020/21 naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 128,931 juta kantong.
  • Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2021/22 turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong dari 45.67 juta kantong di 2020/21 karena kekeringan menurut the USDA’s FAS
  • Produksi kopi Brazil di 2022 diperkirakan akan naik 16.8% menjadi 55.7 juta kantong menurut CONAB
  • Colombia National Federation of Coffee Growers melaporkan produksi kopi April turun 18 % dari tahun lalu menjadi 845,000 kantong
  • Ekspor kopi Robusta Vietnam dari Januari sampai April 2022 naik 28.4% dari tahun lalu menjadi 752,000 MT menurut Vietnam’s General Statistics Office

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $212 , berikut ke $208 sedangkan resistant pertama di $ 222 dan berikut ke $ 230

GULA
Harga gula Juli di ICE New York naik 53 sen (2.84%) menjadi $19.17 dan harga gula Agustus di ICE London naik 2.84%.

Selama seminggu ini harga gula naik 0.05%.

Faktor Penggerak Pasar Gula:

  • Produksi gula dunia di 2021/22 ( Oktober/ September) akan naik 1% dari tahun lalu menjadi 170.500 MMT dari 170.335 MMT di 2020/21 menurut ISO.
  • Pasar gula dunia di 2021/22 akan defisit –1.93 MMT dari –2. 29 MMT di 2020/21 menurut ISO
  • Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB.
  • Perkiraan Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2022/23 naik 15% dari tahun lalu menjadi 40.3 MMT menurut CONAB.
  • Perkiraan Export Brazil di 2022/23 naik 3.7% dari tahun lalu menjadi 26.6 MMT menurut USDA FAS
  • Produksi gula India di 2021/22 diperkirakan naik menjadi 35 MMT dari 33.3 MMT naik 12.2% dari perkiraan Januari 31.5 juta menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Ekspor gula India di 2021/22 akan mencapai rekor 9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
  • Produksi gula Thailand 2021/22 dari 7 Desember – 19 Maret sebesar 9.6 MMT dan total hasil panen gula dari 7 Desember sampai 31 Maret sebesar 10 MMT jumlah tertinggi 3 tahun menurut the Thailand Office of Cane and Sugar Board
  • Ekspor gula Thailand diperkirakan sebesar 7 MMT di 2021/22 menurut the Thailand Office of Cane and Sugar Board

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 18.30 dan berikut ke $ 17.90 sedangkan resistant pertama di $ 19.20 dan berikut ke $ 19.40

KAKAO
Harga kakao Juli di ICE New York naik $36 (1.48%) menjadi $2,469 per ton dan harga kakao Juli di ICE London naik 0.74%.

Selama seminggu ini harga kakao di New York turun 0.92%

Faktor penggerak pasar kakao :

  • Perkiraan produksi kakao dunia di 2021/22 (Oktober – September) akan turun 5.2% dari tahun lalu menjadi 4.995 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan produksi kakao yang digiling 2021/22 akan naik 2.6% dari tahun lalu menjadi 5.09 MMT menurut ICCO
  • Perkiraan pasar Kakao global di 2021/22 akan defisit 181,000 MT dari surplus 215,000 MT di 2020/21 menurut ICCO.
  • Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa persediaan kakao melimpah akumulasi kakao yang dikirim ke pelabuhan sebesar 2.06 MMT pada tanggal 1 Oktober – 8 Mei tidak berubah dari tahun lalu 2.07 MMT.
  • The Ghana Cocoa Board memperkirakan panen kakao Ghana di 2021/22 sebesar 950,000 MT turun 5.6% dari 1.06 MMT perkiraan panen 2020/21

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $ 2,410 dan berikut ke $2, 340 sedangkan resistant pertama di $2,510 dan berikut ke $2,620

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting