Rekomendasi Emas Mingguan 6 – 10 Juni 2022: Bisakah Mengalami Rally Kembali?

167

(Vibiznews – Commodity) Meskipun mengalami rally dua hari yang mengesankan pada minggu lalu, emas berakhir datar setelah laporan employment Non-Farm Payrolls AS bulan Mei pada hari Jumat minggu lalu muncul dengan angka yang bagus sehingga berhasil menggusur proyeksi kebangkrutan ekonomi AS. Pasar emas turun menyentuh kerendahan harian yang baru pada hari Jumat minggu lalu dengan pasar terus menggali naiknya angka nonfarm payrolls ke 390.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan di 328.000.

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,854, harga emas relatip stabil pada hari Senin, di tengah liburnya AS. Pada hari selanjutnya Selasa dan Rabu tertekan turun karena naiknya dolar dan yields AS. Namun pada hari Kamis harga emas bangkit dengan kenaikan yang signifikan sekitar $20 ke $1,868 namun pada hari Jumat kembali turun ke $1,850 dengan keluarnya laporan NFP AS yang secara mengejutkan bagus.

Harga emas stabil pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, di sekitar $1,854 dengan pasar kekurangan arah karena liburnya Amerika Serikat pada hari Memorial Day. Pada jam perdagangan sesi Asia pagi hari, harga emas sempat turun sedikit ke $1,848 karena menguatnya dollar AS, namun akhirnya berbalik naik ke $1,854 dengan berkurangnya penguatan dollar AS pada malam hari.

Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, tertekan sebagian oleh karena naiknya yields treasury AS dan naiknya indeks dollar AS. Hal yang membatasi turunnya harga emas adalah turunnya pasar saham AS memulai minggu perdagangan yang baru. Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $11.30 ke $1,842.80 per troy ons.

Harga emas semula turun pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, di tengah naiknya yields treasury AS dan indeks dollar AS pada minggu ini. Stabilnya indeks saham AS pada minggu ini juga membebani metal berharga safe-haven ini. Namun dalam perdagangan sesi AS selanjutnya, harga emas berbalik naik karena aksi “short-covering” di pasar berjangka dan sebagian “bargain buying” di pasar tunai pada pertengahan minggu. Emas berjangka kontrak bulan Agustus naik $6.10 ke $1,848.50 per troy ons.

Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, didukung oleh turunnya dollar AS dan yields obligasi AS dan laporan employment ADP yang mengecewakan. Emas berjangka kontrak bulan Agustus naik $20.40 ke $1,868.90 per troy ons.

Laporan employment nasional dari ADP untuk bulan Mei menunjukkan kenaikan yang kurang daripada yang diperkirakan sebesar 128.000 sementara diperkirakan akan naik sebesar 300.000. Laporan ini menjadi pendahulu dari laporan situasi employment AS Non-Farm Payrolls yang akan keluar pada hari Jumat malam yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 328.000 turun dari kenaikan sebesar 428.000 pada bulan April. Hal ini membebani dollar AS.

Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat, karena koreksi normal setelah naik menyentuh ketinggian 3 minggu dalam perdagangan semalam. Pasar emas hanya bereaksi sedikit terhadap keluarnya laporan yang paling dinantikan laporan pekerjaan AS, Non-Farm Payrolls yang muncul dengan angka yang solid. Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $18.00 ke $1,850.90 per troy ons.

Laporan Non-Farm Payrolls AS mengenai situasi pekerjaan untuk bulan Mei menunjukkan penciptaan pekerjaan AS naik 390.000. Angka ini meskipun lebih rendah dari angka bulan April di 428.000, masih lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar di 328.000. Tingkat pengangguran muncul sama dengan bulan sebelumnya di 3.6%, sedikit lebih rendah daripada yang diperkirakan di 3.5%.

Laporan pekerjaan yang terlihat di dalam Non-Farm Payrolls AS menunjukkan moderasi di dalam momentum ekonomi AS. Meskipun demikian penurunan yang tajam sebagaimana yang diantisipasikan oleh pasar belakangan ini kelihatannya meleset. Hal ini berarti pasar harus kembali menaikkan ekspektasi akan kenaikan tingkat suku bunga the Fed. Kenyataannya tingkat bunga baik nominal maupun riil mengalami kenaikan setelah keluarnya laporan Non-Farm Payrolls AS dan mendorong turun harga emas ke $1850 per troy ons.

Bagusnya angka employment Non-Farm Payrolls AS berarti Federal Reserve akan bisa tetap agresif dengan kenaikan tingkat bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Juni dan Juli sebagaimana dengan yang telah direncanakan. Hal ini membebani harga emas.

Pasar kelihatannya telah sedikit premature dalam membuat asumsi bahwa the Fed tidak akan menjadi agresif. Sebegitu jauh data ekonomi AS baik-baik saja. Laporan Non-Farm Payrolls hari Jumat minggu lalu bersama-sama dengan data ekonomi AS yang lainnya menunjukkan ekonomi AS masih cukup kuat untuk bertahan. Hal ini bisa menarik turun harga emas sampai ke $1,842 per troy ons. Dan jika data ekonomi AS tetap kuat untuk periode waktu yang lebih lama, dan upah tetap bagus, maka emas berpeluang jatuh sampai ke $1800 per ons.

Inflasi yang tetap tinggi memaksa the Fed untuk tetap bersikap hawkish dengan rencana pengetatan moneter dan kenaikan tingkat bunganya. Tekanan harga termanifestasi juga di dalam harga jasa yang mengalami kenaikan inflasi. Demikian juga dengan harga bahan baku dari energi sampai upah pekerja. Indeks harga akan tetap tinggi selama periode waktu yang cukup lama. Dari perspektif bank sentral, mereka akan terpaksa harus mempertahankan kelangsungan kebijaksanaan moneter yang berupa pengetatan.

Munculnya data-data ekonomi yang lebih optimistik akan membuat perdagangan safe-haven menjauh dari emas. Meskipun demikian prediksi kebangkrutan ekonomi masih akan membebani sentimen terhadap resiko dan pada gilirannya mendukung naik harga emas  dalam jangka Panjang.

Inflasi yang tinggi pada musim panas ini masih bisa mendukung naik harga emas dengan investor memilih untuk menhindar dari “uang yang tidak baik” dan membeli “uang yang baik”. Naiknya permintaan emas secara global pada minggu lalu dengan resistance yang kuat di level $1,850 – 65 berubah menjadi support, merefleksikan prinsip ekonomi yang sudah baku, Gresham’s Law – uang yang tidak baik menggusur uang yang baik. Jika kita memiliki uang yang tidak baik yang sedang kehilangan nilainya, kita akan ingin membelanjakannya secepat mungkin. Sementara emas adalah uang yang baik, uang keras dan ada insentif bagi yang mempertahankannya. Emas telah terbukti dipilih sebagai assets penyimpanan yang bernilai pada saat terjadi aksi jual di saham dan crypto.

Meskipun demikian sikap the Fed yang agresif masih beresiko menurunkan harga emas pada minggu ini. Kita tidak bisa mengabaikan bahwa Quantitative Easing dan kenaikan tingkat bunga akan bisa mendorong turun harga emas dalam jangka pendek. Level kunci yang mau ditembus oleh emas selanjutnya adalah $1,900. Jika emas gagal menembus $1,900 maka harga emas akan terus diperdagangkan disekitar pertengahan $1,800 selama musim panas.

Dari data ekonomi, pada hari Kamis akan keluar data ekonomi:

Jobless claims AS yang sebelumnya berada pada 200.000, sekarang diperkirakan turun ke 190.000.

Pada hari Jumat akan keluar data ekonomi:

The Core Consumer Price Index (CPI) AS Mei m/m yang sebelumnya di 0.6%, sekarang diperkirakan turun ke 0.5%. Sementara untuk angka tahunan sebelumnya di 6,2%, sekarang diperkirakan turun ke 6%.

Apabila CPI AS turun, maka tekanan untuk menaikkan tingkat bunga berkurang sehingga bisa membebani dolar AS dan berpeluang menaikkan harga emas.

Michigan Consumer Sentiment Index rates Juni yang pada bulan Mei berada di 58.4, sekarang diperkirakan turun ke 56.9.

“Support” terdekat menunggu di $1,842 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825 dan kemudian $1,800.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,875 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido