(Vibiznews – Commodity) Setelah sebelumnya sempat turun ke kerendahan di $92.77 pada jam perdagangan sesi Asia, pada jam perdagangan sesi AS, harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari Senin berhasil bangkit, naik ke sekitar $99.15 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI yang cukup kuat sehingga berhasil mengambil lagi mayoritas kerugian yang dialami dalam perdagangan intraday, terutama disebabkan karena keprihatinan akan ketatnya supply minyak mentah.
Perjalanan Presiden AS Joe Biden ke Arab Saudi dalam rangka menambah supply minyak mentah dunia mengalami kegagalan dengan OPEC tidak menjanjikan akan menyediakan lebih banyak supply.
OPEC tidak dalam bersedia mempercepat penambahan supply minyak mentah di pasar dan alasan dibalik itu bisa jadi karena harga minyak mentah yang tinggi. Negara OPEC yang masih mempunyai potensi untuk meningkatkan supply adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, namun kedua negara tersebut tidak bersedia menambah produksi mereka karena dengan harga yang tinggi sekarang ini mereka menikmati penghasilan yang lebih banyak. Keengganan dari negara – negara OPEC untuk menambah produksi menghambat terciptanya stabilitas harga dalam jangka pendek.
Selain itu kenaikan harga minyak mentah WTI juga dipengaruhi oleh melemahnya dollar AS. Indeks dollar AS memperpanjang penurunannya yang sudah mulai berlangsung dari akhir hari Jumat minggu lalu ke 107.73. Indeks dollar AS turun 0.22% intraday karena para trader mengurangi prospek hawkish dalam pergerakan the Fed berikutnya setelah melihat data makro ekonomi AS yang keluar pada minggu lalu dan juga sedikit berhati-hatinya pembicaraan dari para pejabat the Fed.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $98.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $97.64 dan kemudian $96.49. “Resistance” yang terdekat menunggu di $99.89 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $100.63 dan kemudian $101.50.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.