(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai naik pada awal minggu, cuaca kering dan panas di Midwest masih berlangsung. Naiknya harga minyak mentah setelah produksi OPEC naik menjadi 2.8 juta barel per hari masih dibawah perkiraan Juni.
Laporan mingguan Senin:
- Laporan progress pertumbuhan tanaman lambat
- Laporan pengiriman ekspor mingguan turun dari minggu lalu.
Harga minyak kedelai masih turun karena turunnya harga minyak sawit. Harga kedelai masih bisa turun karena berkurangnya permintaan Cina.
Harga kedelai Nopember di CBOT naik 30.25 sen (2.30%) menjadi $13.46 per bushel. Harga soymeal Desember naik $17.1 (4.48%) menjadi $399.1 per ton. Harga minyak kedelai Desember turun 32 sen (0.55%) menjadi $57.55.
Harga kedelai naik pada penutupan pasar hari Senin. Laporan progress penanaman 64% tanaman kedelai sudah berbunga . Masih dibawah rata-rata 69%. Tanaman berbuah 26% dibawah rata-rata 34%.
Laporan Pengiriman Ekspor Mingguan sebesar 388,212 MT kedelai dikirim sampai 21 Juli. Turun dari 437k MT pada minggu lalu. Naik dari tahun lalu 145,973 MT. Negara tujuan terbesar Mexico. Akumulasi ekspor mencapai 53 MMT.
The International Grain Council menurunkan perkiraan produksi kedelai 4 MMT menjadi 390 MMT . Perkiraan ini masih diatas tahun lalu 351 MMT. Persediaan kedelai turun 2 MMT menjadi 54 MMT
Safras and Mercado memperkirakan ekspor kedelai Brazil 2022/23 sebesar 91.5 MMT dibanding perkiraan sebelumnya 77.2 MMT. Berdasarkan data kenaikan produksi 18% dari tahun lalu maka perkiraan hasil 2022/23 sebesar 154.53 MMT.
Cina akan melepaskan 500k MT kedelai dari persediaan pemerintah pada 29 Juli.
Analisa tehnikal untuk kedelai dengan support pertama $13.00 dan berikut ke $12.81. Resistant pertama $13.71 dan berikut ke $13.94.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
