(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex turun dan diperdagangkan di sekitar $93.52 pada awal jam perdagangan sesi AS.
Harga minyak mentah WTI berada dalam tekanan bearish sejak jam perdagangan sesi Asia hari Senin, dengan lingkungan pasar yang enggan terhadap resiko dan berhati-hati menjelang pertemuan OPEC dan sekutunya termasuk Rusia yang dikenal dengan OPEC+.
OPEC mempertahankan keanggotaan dari Rusia di dalam grup OPEC+. Hal ini memberikan dukungan terhadap turunnya harga minyak mentah. Pada akhir minggu, Sekjen OPEC Haitham alGhais mengatakan bahwa keanggotaan Rusia di dalam OPEC+ adalah vital bagi keberhasilan kesepakatan.
Ketegangan yang terjadi baru-baru ini antara AS dengan Cina mengenai Taiwan menambah tekanan turun dari harga minyak mentah WTI. Juru bicara Dewan Rakyat AS Nancy Pelosi akan memulai kunjungannya ke Asia dan dalam perencanaan skedul sebelumnya ada rencana mengunjungi Taiwan yang memicu kemarahan Cina.
Ekonomi AS terkontraksi untuk kedua kalinya, dalam dua kuartal berturut-turut yang menunjukkan bahwa telah masuk ke resesi tehnikal. Hal ini juga kelihatannya membebani harga minyak mentah WTI.
Perdagangan AS pada hari Kamis minggu lalu mengatakan bahwa GDP AS jatuh 0.9% pada kuartal ke dua, lebih buruk dari perkiraan pasar yang mengatakan kenaikan sebesar 0.4%. Sementara itu, penurunan dalam aktifitas ekonomi AS di kuartal ke dua ini muncul setelah GDP AS kuartal pertama juga terkontraksi sebesar 1.6%.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $92.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $91.71 dan kemudian $89.78. “Resistance” yang terdekat menunggu di $94.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $95.57 dan kemudian $97.49.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.


