(Vibiznews – Commodity) Harga emas sempat melemah pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Menguatnya indeks dollar AS yang tidak jauh di bawah level hari Selasa di ketinggian 20 tahun dan naiknya yields obligasi treasury AS adalah elemen bearish yang terus membebani pasar metal berharga emas.
Namun harga emas berhasil menguat pada pertengahan jam perdagangan sesi AS hari Rabu, karena koreksi harga yang normal setelah mengalami tekanan jual belakangan ini. Aksi short-covering di pasar berjangka dan perceived bargain buying di pasar tunai terjadi yang mendukung naik harga emas.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $1.50 ke $1,749.80 per troy ons. Sementara itu perak berjangka Comex bulan September terakhir turun $0.161 ke $18.865 per ons.
Pasar saham global bervariasi mengarah melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit melemah pada saat jam perdagangan sesi New York dimulai. Perdagangan lebih sepi pada pertengahan minggu dengan pasar menunggu berjalannya symposium tahunan Federal Reserve AS di Wyoming, termasuk pidato dari ketua the Fed Jerome Powell pada hari Jumat pagi. Pertemuan Jackson Hole yang lalu, telah menggerakkan pasar secara signifikan. Pasar memperkirakan Powell akan cenderung hawkish dalam kebijakan moneter AS dan dalam pertempuran the Fed memerangi inflasi.
Hal kunci di luar pasar emas adalah naiknya harga minyak mentah Nymex dan diperdagangkan di sekitar $93.50 per barel. Laporan mengatakan bahwa Arab Saudi kemungkinan akan memangkas produksi minyak mentahnya. Indeks dollar AS menguat kembali setelah sebelumnya sempat turun setelah menyentuh ketinggian 20 tahun pada hari Selasa.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,730 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,717 dan kemudian $1,700.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,759 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,786.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido
