(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa. Emas tertekan oleh membaiknya minat terhadap resiko di kalangan trader dan investor, dengan pasar saham global mengalami rebound setelah dua sesi mengalami aksi jual. Selain itu, postur tehnikal jangka pendek yang negatip dan turunnya harga minyak mentah ikut membebani harga emas.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $13.50 ke $1,723.70 per troy ons. Sementara perak berjangka Comex bulan September turun $0.115 ke $18.555 per ons.
Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Minat terhadap resiko sedikit membaik pada hari Selasa meskipun belum kuat. Para trader dan investor masih prihatin mengenai lockdown Covid di Cina yang memukul ekonomi Cina.
Data ekonomi yang ditunggu pada minggu ini adalah data pekerjaan – NonFarm Payrolls AS. Menurut konsensus pasar, diperkirakan ekonomi AS akan menghasilkan 325.000 pekerjaan baru pada bulan Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebanyak 528.000 pekerjaan. Selama ini data employment AS belum pernah mengecewakan para pembuat kebijakan the Fed.
Hal kunci di luar pasar emas adalah turunnya harga minyak mentah Nymex diperdagangkan di sekitar $91.50 per barel. Indeks dollar AS turun pada awal perdagangan sesi AS, karena koreksi setelah menyentuh ketinggian selama 20 tahun pada hari Senin.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,722 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,710 dan kemudian $1,700.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,743 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750 dan kemudian $1,775.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido


