Rekomendasi Minyak 15 September 2022: Naik karena Laporan OPEC & Lemahnya USD

532

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada awal jam perdagangan sesi AS hari Rabu naik dan diperdagangkan di sekitar $89.50 per barel,

Harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan karena pada saat ini pasar lebih percaya kepada outlook permintaan akan minyak mentah yang dikeluarkan oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) daripada kepada ancaman akan terjadinya resesi karena inflasi dan melimpahnya supply minyak mentah.

Dalam laporan bulanannya, OPEC mengatakan bahwa permintaan minyak mentah akan naik sebanyak  3,1 juta barel per hari pada tahun 2022 dan 2,7 juta barel per hari pada tahun 2023, tidak berubah dari pernyataan pada laporan bulan lalu. Laporan ini juga menyebutkan adanya tanda – tanda bahwa ekonomi di negara – negara utama menunjukkan data ekonomi yang lebih baik daripada yang diperkirakan meskipun di tengah badai naik tingginya inflasi.

Selain itu, hal yang mendorong naiknya harga minyak mentah WTI adalah pembicaraan bahwa kesepakatan minyak mentah Barat dengan Iran masih jauh dari terlaksana. Mogoknya negosiasi antara Teheran dan Washington membantu mendorong harga minyak mentah WTI naik karena membuat keprihatinan akan ketersediaan supply minyak mentah. Respon Iran terhadap proposal yang dipresentasikan oleh Uni Eropa mengecewakan para pemimpin Barat.

Tertekannya dollar AS ikut menopang harga minyak mentah WTI. Dollar AS tetap dalam kondisi tertekan setelah keluarnya rilis data Producer Price Index (PPI) yang melemah. PPI umumnya bulan Agustus turun 0.1% dan angka tahunan turun ke 8.7%, lebih rendah dari sebelumnya 9.8% dan dari yang diperkirakan sebesar 8.8%.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $89.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $88.29 dan kemudian $85.48. “Resistance” yang terdekat menunggu di $89.83 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $90.34 dan kemudian $91.01.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.