Rekomendasi Emas 28 Oktober 2022: Turun karena Menguatnya USD

926

(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, tertekan oleh karena reboundnya indeks dollar AS dengan solid yang disebabkan karena munculnya data ekonomi AS yang bagus.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $1.70 ke $1,663.80 per troy ons. Sementara perak berjangka Comex bulan Desember turun $0.031 ke $19.455 per ons.

Rilis data makro ekonomi GDP AS kuartal ketiga perkiraan pertama muncul di 2.6% YoY. Sementara GDP AS ini diperkirakan muncul di 2.3% YoY. Selain itu, personal consumption expenditures (PCE) price index, muncul di 4.2% lebih rendah daripada yang diperkirakan. Index PCE ini adalah alat ukur inflasi yang dipakai oleh Federal Reserve untuk mengukur inflasi AS saat ini. Keluarnya data GDP AS kuartal ketiga yang bagus ini mendorong kenaikan dari indeks dollar AS yang pada gilirannya menekan turun harga emas.

Pada pertemuan kebijakan moneternya yang terbaru pada hari Kamis, European Central Bank (ECB) menaikkan tingkat bunga utamanya sebanyak 0.75% lagi – sama dengan pertemuan mereka yang terakhir sebelumnya. Tingkat bunga ECB sekarang berada pada 1.50%. Matauang euro mengalami aksi jual pada saat berita ini muncul kepermukaan dengan tingkat bunga AS masih jauh di atas dari tingkat bunga zona Euro.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah ke bervariasi ketika pembukaan jam perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS mengalami rebounds yang solid dari kerendahan di bulan Oktober. Para trader saham mengamati dengan seksama laporan penghasilan perusahaan.

Hal kunci di luar pasar emas adalah naiknya indeks dollar AS. Harga minyak mentah Nymex sedikit naik dan diperdagangkan sekitar $88.50 per barel.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,653 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,641 dan kemudian $1,630.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,679 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,688 dan kemudian $1,700.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido