(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS, hari Kamis, turun dan diperdagangkan di sekitar $79.78 per barel.
Minyak mentah WTI melanjutkan penurunannya ke kerendahan mingguan di sekitar $78.80 karena data ekonomi AS yang mengecewakan membangkitkan kembali ketakutan akan resesi global. Ketakutan akan resesi global ini mengatasi harapan akan naiknya permintaan atas minyak mentah dari Cina.
Menurut data dari Departemen Perdagangan AS, penjualan ritel AS turun 1.1% pada bulan Desember yang lalu, setelah pada bulan November direvisi turun 1%. Sementara para ekonom memperkirakan penurunan penjualan ritel AS bulan Desember hanya sebesar 0.8%. Penjualan inti yang mengeluarkan angka kendaraan juga mengecewakan, turun 1.1% dibandingkan dengan yang diperkirakan penurunan yang hanya sebesar 0.3%. Penurunan penjualan ritel ini terjadi di tengah musim belanja liburan yang menunjukkan bahwa para konsumen AS menjadi lebih berhati-hati.
Ketua International Energy Agency (IEA) Fatih Birol mengatakan pada hari Kamis bahwa pada tahun 2023 kita kemungkinan akan menghadapi pasar yang lebih ketat, lebih daripada yang dipikirkan oleh sebagian orang.
Perkataan Fatih Birol ini menambah dorongan turun terhadap minyak mentah WTI.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $79.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $78.59 dan kemudian $78.00. “Resistance” yang terdekat menunggu di $80.46 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.93 dan kemudian $81.71.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.