(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, setelah hari Senin kemarin naik signifikan menyentuh ketinggian empat minggu.
Penurunan harga emas disebabkan sebagian karena aksi ambil untung dan sebagian karena pasar secara umumnya menarik nafas lega setelah laporan inflasi AS yang keluar tidak menunjukkan angka yang lebih panas daripada yang diperkirakan di tengah kekacaun keuangan yang sedang berlangsung pada saat sekarang ini.
Emas berjangka kontrak bulan April turun $7.90 ke $1,906.00 per ons. Perak berjangka Nymex bulan Mei turun $0.198 ke $21.71 per ons.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Consumer Price Indeks (CPI) AS pada bulan Februari naik 0.4%, setelah kenaikan 0.5% pada bulan Januari, sesuai dengan yang diperkirakan.
Untuk angka tahunan, laporan tersebut mengatakan bahwa inflasi tahunan AS pada bulan Februari naik 6.0%, turun dari 6.4% pada bulan Januari, sesuai dengan yang diperkirakan.
Ini adalah kenaikan terkecil dalam 12 bulan sejak September 2021.
Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham ASmengarah naik pada saat pembukaan jam perdagangan sesi New York dimulai. Kecemasan para trader dan investor akibat ambruknya SVB, masih tinggi pada hari Selasa sehingga membebani harga emas.
Hal kunci di luar pasar emas adalah menguatnya dollar AS setelah mengalami penurunan tajam dalam dua sesi sebelumnya. Harga minyak mentah berjangka Nymex turun dan diperdagangkan di sekitar $73.00 per barel. Harga minyak mentah terpukul pada minggu ini karena kekuatiran akan turunnya permintaan global di tengah kekacauan keuangan dan implikasinya yang mengintai.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,885 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,864.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,919 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,932 dan kemudian $1,975.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
