(Vibiznews – Commodity) Harga emas berbalik turun, pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, karena aksi ambil untung rutin dan konsolidasi grafik setelah harga emas naik menyentuh ketinggian 13 bulan dan ditutup dengan mencetak rekor ketinggian di $2,078.80 pada hari Kamis minggu lalu.
Penurunan harga emas juga disebabkan oleh karena berbalik menguatnya dollar AS. Indeks dollar AS naik 0.59% ke 101.290.
Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $36.10 ke $2,004.00 per ons. Sedangkan perak berjangka Nymex bulan Mei naik $0.165 ke $26.095 per ons.
Angka Consumer Sentiment Index bulan April dari Universitas Michigan yang muncul lebih tinggi dari bulan lalu dan lebih baik daripada yang diperkirakan menambah tekanan jual lebih lanjut terhadap emas.
Pada hari Jumat, Universitas Michigan (UoM) mengatakan bahwa angka pendahuluan dari Consumer Sentiment Index bulan April naik ke 63.5, dari sebelumnya 62.0 pada bulan Maret. Angka ini juga lebih baik daripada yang diperkirakan pasar dimana konsensus memperkirakan angka Consumer Sentiment kurang lebih sama dengan angka bulan Maret. Munculnya angka Consumer Sentiment Index dari UoM ini menguatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan tingkat bunga sebesar 25 bps pada bulan depan.
Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.
Hal kunci di luar pasar emas adalah naiknya indeks dollar AS. Harga minyak mentah Nymex menguat dan diperdagangkan di sekitar $82.50 per barel.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,980 dan kemudian $1,966.
“Resistance” terdekat menunggu di $2,013 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,020 dan kemudian $2,048.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.