(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada awal jam perdagangan sesi AS, hari Jumat minggu lalu, melanjutkan penurunan ke sekitar $70.04 per barel.
Harga minyak mentah WTI tetap tertekan untuk hari ketiga berturut-turut setelah berbalik arah turun dari ketinggian satu minggu menuju ke dasar intraday di sekitar $71.10 pada awal pagi hari Jumat.
Turunnya harga minyak mentah WTI terutama disebabkan oleh menguatnya dollar AS. Indeks dollar AS naik 0.65% ke 102.532.
Arus safe – haven mendominasi pasar selama jam perdagangan sesi AS setelah Pac West Bank, salah satu bank regional AS yang terdampak dengan krisis perbankan mengumumkan bahwa deposit mereka turun hampir 10% pada minggu lalu. Dolar AS mengambil keuntungan dari sentimen pasar yang buruk sehingga membebani harga minyak mentah turun.
Pada hari Jumat, Universtas Michigan mengatakan bahwa angka pendahuluan dari Consumer Sentiment Index AS bulan Mei turun ke 57.7 dari angka bulan April di 63.5. Angka ini meleset jauh dari yang diperkirakan konsensus pasar di 63.0.
Consumer Sentiment turun 9% di tengah munculnya kembali keprihatinan mengenai arah ekonomi AS, menghapus lebih dari setengah keuntungan yang dicapai setelah naik dari kerendahan sepanjang waktu pada bulan Juni tahun lalu.
Keluarnya angka Consumer Sentiment Index yang buruk ini menambah arus safe – haven ke pasar yang mendorong naik indeks dollar AS yang pada gilirannya membebani harga minyak mentah.
Keluarnya angka inflasi Cina yang melemah ikut membebani harga minyak mentah. Angka inflasi yang rendah menunjukkan kurangnya permintaan di pasar termasuk permintaan akan minyak mentah di Cina sebagai pengguna terbesar minyak mentah dunia.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $69.02 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $68.00 dan kemudian $67.40 . “Resistance” yang terdekat menunggu di $71.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.60 dan kemudian $73.05.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.


